kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,49   5,85   0.63%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar makanan olahan beku punya prospek positif selama pandemi corona


Senin, 03 Agustus 2020 / 20:04 WIB
Pasar makanan olahan beku punya prospek positif selama pandemi corona
ILUSTRASI. Pasar makanan olahan beku semakin semarak di kala pandemi Covid-19 ini.


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar makanan olahan beku semakin semarak di kala pandemi Covid-19 ini. Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menciptakan kebiasaan baru di tengah masyarakat untuk memasak makanan jenis nugget, daging olahan dan frozen food lainnya.

PT Sierad Produce Tbk (SIPD) misalnya, lewat anak usahanya PT Belfoods Indonesia yang memproduksi nugget dengan merek Belfoods, selama pandemi menuai berkah kenaikan penjualan. "Secara keseluruhan pasar baik dan tumbuh pesat di waktu PSBB karena tren memasak di rumah," ujar Tomy Wattemena, Direktur Utama SIPD kepada Kontan.co.id, Senin (3/8).

Tomy tak membeberkan lebih lanjut soal besaran kenaikan, namun ia sempat mengatakan saat awal pandemi permintaan frozen food melonjak cukup tajam di ritel modern. Adapun sampai dengan kuartal II-2020 segmen penjualan makanan siap saji milik Sierad tercatat tumbuh 9,9% year on year (yoy) menjadi Rp 272,38 miliar.

Kontribusi segmen itu mencapai 13% dari total pendapatan bersih SIPD kala itu. SIPD memang berencana memperlebar kontribusi produk downstream tersebut, setidaknya mencapai 40%-50% dalam beberapa waktu mendatang.

Baca Juga: Di tengah pandemi, omzet pabrik makanan olahan ini justru melesat

Hal tak jauh berbeda dialami PT Sorin Maharasa, produsen sosis, nugget, roulade dan berbagai makanan olahan dengan merek seperti Mini Pao, Willy, Mak Nyoss dan lainnya. Brand Manager PT Sorin Maharasa, Oman Abdur Rahman mengatakan, perusahaan mencatatkan penjualan positif.

Permintaan tersebut seiring perubahan gaya hidup di masa PSBB. "Orang enggan sering pasar. Jadi lebih memilih membeli frozen food yang awet, apalagi anak-anak sekolah juga belajar di rumah, mereka juga suka ngemil nugget," jelas Oman.

Saat ini, produk Sorin Maharasa banyak menyasar segmen pasar tradisional dengan porsi kontribusi lebih dari separuh dari total penjualan. Hingga Juli 2020, Oman mencatat, realisasi penjualan sorin Maharasa sudah sesuai target.

Sementara itu bagi produsen sosis dan daging sapi olahan beku, PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD) penjualan sempat terhambat saat awal pandemi lantaran ditutupnya ritel modern dan hotel, restoran dan kafe. Produsen merek premium dengan brand Kemfood banyak menyasar segmen pasar tersebut.

"Tapi dibandingkan awal pandemi sekarang sudah ada peningkatan. Diperkirakan semester dua ini lebih baik dari semester kemarin," ujar Direktur Utama Sentra Food Indonesia Agustus Sani Nugroho.

Baca Juga: Sierad Produce I(SIPD) sebut ada lonjakan permintaan produk makanan beku di pasar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×