kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.478.000   -4.000   -0,27%
  • USD/IDR 15.685   -195,00   -1,26%
  • IDX 7.504   8,04   0,11%
  • KOMPAS100 1.166   4,61   0,40%
  • LQ45 927   -2,36   -0,25%
  • ISSI 227   1,87   0,83%
  • IDX30 478   -1,88   -0,39%
  • IDXHIDIV20 574   -2,08   -0,36%
  • IDX80 133   0,26   0,20%
  • IDXV30 142   0,64   0,46%
  • IDXQ30 160   -0,33   -0,20%

Pasar online belum gerus penjualan Erajaya di toko


Senin, 14 Desember 2015 / 11:58 WIB
Pasar online belum gerus penjualan Erajaya di toko


Sumber: TribunNews.com | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. PT Eraja Swasembada Tbk (ERAA) ‎mengaku hingga saat ini pasar penjualan handphone melalui online belum menggeser penjualan di toko.

Sekretaris Perusahaan Erajaya Swasembada Tbk Djatmiko Wardoyo‎ mengatakan, penjualan handphone yang di lakukan Erajaya terbagi menjadi dua, secara offline yaitu penjualan melalui gerai dan satu lagi secara online dengan nama eraphone.com yang dikelola oleh anak perseroan.

"Porsi online masih sangat kecil dibandingkan offline. Pasar online di Amerika saja itu sekitar 17%, dan di Indonesia di bawah itu, jadi penjualan offline masih mendominasi," tutur Djatmiko, Jakarta, Senin (14/12).

‎Menurut Djatmiko, Erafone sekarang memiliki 538 gerai yang tersebar di berbagai daerah dan pada akhir tahun akan bertambah menjadi 560 gerai dengan menjual 18 merek handphone.

"Handphone yang besar pasarnya itu untuk harga kisaran Rp 2 juta sampai Rp 3 juta, semakin mahal semakin dikit penjualannya seperti piramida terbalik, namun saat ini berubah di tengah-tengah menjadi cembung," ujar Djamiko.

Ia menjelaskan, handphone dengan harga Rp 2 juta sampai Rp 3 juta berada di tengah-tengah, seperti merek Xiomi, Asus, Lenovo, Acer, dan lain-lainnya.

"Handphone dengan merek tersebut paling banyak dicari karena harganya terjangkau tetapi kualitasnya juga enggak kalah bagus dengan brand lainnya. Ini sudah terjadi sejak dua tahun terakhir," papar Djatmiko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×