kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar Sepeda Diperkirakan Tumbuh 15%


Selasa, 08 Oktober 2013 / 07:10 WIB
Pasar Sepeda Diperkirakan Tumbuh 15%
ILUSTRASI. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan pencairan gaji ke-13 Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Juli 2022. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

JAKARTA. Pasar sepeda domestik tahun ini diprediksi bakal tumbuh positif. Sebab, bersepeda kini tak hanya sekedar kebutuhan untuk olahraga, tapi juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Alhasil, pasar sepeda tahun ini diperkirakan bisa tumbuh hingga 15%.

Ketua Asosiasi Industri Persepedaan Indonesia(AIPI) Rudiyono bilang, saat ini, kebiasaan bersepeda makin menjalar di berbagai kalangan masyarakat, termasuk kalangan eksekutif dan pekerja kantoran. "Kami melihat pemakainya semakin banyak," ujarnya, Senin (7/10).

Perubahan gaya hidup sebagian orang yang makin perhatian pada isu pemanasan global pun menjadi pendorong konsumsi sepeda di tanah air. Apalagi, saat ini semakin banyak komunitas yang menaungi pehobi sepeda.

Dengan potensi itu, Rudiyono memprediksi, pasar sepeda di dalam negeri tahun 2013 akan mencapai 6,45 juta unit. Angka ini tumbuh 15% ketimbang realisasi tahun lalu.

Namun, Rudiyono mengakui potensi pasar sepeda yang cukup besar di Indonesia membuat penetrasi produk sepeda impor juga semakin tinggi. Sejauh ini, sepeda impor ini bisa dibedakan ke dalam dua level.

Level pertama adalah sepeda premium dengan harga dan spesifikasi yang lebih tinggi ketimbang sepeda produksi lokal. Segmen ini memang memiliki konsumen tersendiri yang secara volume dinilai belum terlalu besar.

Segmen kedua adalah sepeda impor kelas bawah yang memiliki kualitas di bawah produk lokal. Meski saat ini secara kualitas produk lokal masih lebih bagus, namun bila dibiarkan bukan tak mungkin pasar produk lokal bakal semakin tergerus jika pasar sepeda banyak diisi oleh produk impor yang berharga miring. Pasalnya, impor sepeda tidak dikenai bea masuk. Sedangkan impor komponen sepeda justru dikenai bea masuk.

Rudiyanto bilang, industri sepeda lokal masih mengimpor beberapa komponen seperti gear, suspensi, dan ban. Rata-rata besaran bea masuk untuk impor komponen sepeda ini sekitar 10%.

Makanya, Rudiyanto bilang, industri sepeda lokal harus punya strategi untuk menghadapi gempuran produk impor. "Dari sisi daya saing harus ditingkatkan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×