kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasar Sepeda Motor Lesu pada Awal 2024, AISI Tetap Pertahankan Target


Kamis, 04 April 2024 / 11:53 WIB
Pasar Sepeda Motor Lesu pada Awal 2024, AISI Tetap Pertahankan Target
ILUSTRASI. Penjualan sepeda motor pada salah satu diler di Tangerang Selatan, Jumat (5/1/2024). (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Dimas Andi, Muhamad Aghasy Putra | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengikuti tren di pasar mobil, penjualan sepeda motor di Indonesia juga ikut terkoreksi dalam dua bulan pertama 2024. Pasar motor nasional pun dalam kondisi lesu jelang datangnya musim Lebaran 2024.

Mengutip data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan motor nasional tercatat sebanyak 1,15 juta unit pada Januari-Februari 2024. Angka ini lebih rendah 3,36% year on year (YoY) dibandingkan realisasi penjualan motor periode Januari-Februari 2023 yakni 1,19 juta unit. 

Secara bulanan, penjualan motor nasional juga turun 5,73% month to month (MtM) dari 592.658 unit pada Januari 2024 menjadi 558.685 unit pada Februari 2024.

Hingga Februari kemarin, motor skuter masih mendominasi pangsa pasar sepeda motor dengan porsi mencapai 90,46%. Setelah itu disusul oleh motor bebek (underbone) 4,85% dan motor sport 4,69%.

Baca Juga: Gempa Taiwan Hentikan Aktivitas Produksi Chip, Ini Tanggapan Pelaku Bisnis Otomotif

Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala mengaku, perlambatan ekonomi dan daya beli masyarakat turut mempengaruhi tren penjualan motor nasional pada awal tahun ini. Selain itu, terbitnya POJK No. 22/2023 terkait Perlindungan Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan juga berdampak bagi industri motor karena perusahaan pembiayaan kini lebih memperketat syarat pengajuan kredit kendaraan bermotor.

Walau begitu, AISI sebenarnya tidak begitu mempermasalahkan penurunan penjualan motor yang terjadi belakangan ini. Sebab, rata-rata volume penjualan motor nasional dianggap masih cukup tinggi yaitu 550.000 unit per bulan.

"Kalau angka tersebut stabil, maka dalam setahun penjualan motor bisa tembus 6,6 juta unit," kata Sigit, Rabu (3/4).

Oleh karena itu, AISI terus memantau perkembangan dinamika pasar otomotif dan kondisi ekonomi nasional dalam beberapa bulan mendatang.

Secara umum, peluang pulihnya penjualan motor nasional sangat terbuka dalam waktu dekat. Ini mengingat mayoritas masyarakat sudah menerima tunjangan hari raya (THR), sehingga permintaan motor baru saat momen Lebaran 2024 bakal melonjak.

Proyeksi Penjualan

Selain itu, datangnya musim panen pada pertengahan tahun nanti juga berpotensi mengangkat penjualan motor sebagai angkutan barang bagi para petani di berbagai daerah Indonesia.

Lantas, AISI memperkirakan penjualan motor nasional berada di kisaran 6,2 juta unit sampai 6,5 juta unit hingga akhir 2024.

Baca Juga: Penjualan Mobil Honda Meningkat Hingga 20% Menjelang Lebaran

"Target kami tidak mengalami perubahan, meski ada penurunan pada awal tahun," imbuh Sigit.

PT Astra Honda Motor (AHM) pun mengakui penurunan kinerja penjualan industri motor jelas berdampak juga bagi perseroan.

General Manager Corporate Communication Astra Honda Motor Ahmad Muhibbudin mengatakan, kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok, terutama pangan, cukup berdampak pada permintaan motor baru di pasar. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×