kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasca akuisisi, Panasonic jajaki pergantian merek Sanyo


Jumat, 15 April 2011 / 19:19 WIB
Pasca akuisisi, Panasonic jajaki pergantian merek Sanyo
ILUSTRASI. Gambaran desain hp dengan mekanisme layar gulung dari LG berdasarkan hak paten yang sudah terdaftar atas nama LG sejak tahun lalu.


Reporter: Yudo Widiyanto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Akuisisi Panasonic Corp dengan Sanyo Electric Corp mulai berpengaruh terhadap merek di Indonesia. Saat ini PT Panasonic Gobel Indonesia sedang melakukan konsolidasi dengan distributor resmi Sanyo di Indonesia yakni PT Sanyo Sales Indonesia.

Konsolidasi tersebut terkait perubahan merek produk dan distribusi jaringan. "Sanyo sudah satu group dengan kami," ungkap President Direktur PT Panasonic Gobel Indonesia Ichiro Suganuma, Jumat (15/4).

Sekedar info, induk usaha Panasonic Gobel Indonesia yakni Panasonic Corp telah menuntaskan akuisisi Sanyo Electric Co. pada akhir tahun 2009. Namun akusisi belum diikuti dengan konsolidasi aset maupun merek produk Panasonic dan Sanyo di sejumlah negara.

Rinaldi Sjarif, Vice President Panasonic Gobel Indonesia bilang lambatnya proses konsolidasi ini terbilang wajar, pasalnya Panasonic harus mempelajari regulasi tentang anti monopoli. "Kami tidak mau nanti dituduh monopoli, jadi kami harus berhati hati," ungkapnya.

Rinalid mengatakan ada beberapa opsi untuk berganti nama. Pertama, bisa total mengganti merek Sanyo menjadi Panasonic, atau nama baru dengan menggabungkan merek Panasonic dan Sanyo. Namun opsi tersebut masih dalam pembicaraan antara Panasonic Gobel Indonesia dengan PT Sanyo Sales Indonesia,sebagai distributor resmi merek Sanyo di Indonesia.

Perkiraan proses penjajakan ini memakan waktu satu tahun. Jangka waktu ini adalah perkiraan saat peristiwa Panasonic mengakuisisi merek National beberapa tahun silam."Mungkin saja merek digabung, namun masih dalam pembicaraan, perkiraan pembicaraan ini bisa memakan waktu sampai satu tahun," ungkapnya.

Reynaldi membantah Sanyo akan kehilangan konsumen jika berganti merek. Ketika Panasonic mengakuisi National, merek yang muncul adalah National Panasonic. Namun setelah selang beberapa lama, merek National hilang dan menjadi Panasonic saja. Sekalipun berganti merek, penjualan Panasonic tetap bertumbuh. "Belum tentu akan kehilangan pangsa pasar," ungkapnya.

Selain pengabungan merek, rencananya akan ada kerjasama jaringan penjualan. Saat ini jaringan penjualan Panasonic lebih dari 600 diler. Sedangkan Sanyo memiliki lebih dari 30 service center di Indonesia. Menurut Rinaldi, banyaknya jaringan ini bisa saling menguntungkan karena bisa saling melengkapi. "Panasonic belum tentu punya jaringan distribusi milik Sanyo, jadi bisa saling mendukung," ungkapnya.

Berdasarkan data riset Growth from Knowledge (GfK), pasar elektronik mencapai sebebesar Rp 83 triliun. Omset penjulan Panasonic Gobel di Indonesia diperkirakan mendekati Rp 3,8 triliun. Tahun ini, Panasonic menargetkan penjualan penjualan TV LCD Viera tumbuh di atas 200%. Untuk kamera Lumix, Panasonic menargetkan tumbuh sebesar 117% dibandingkan tahun sebelumnya.

Secara total penjualan Panasonic tahun 2011 ini akan naik hingga 32%. Pada tahun 2008 hingga 2010 ada peningkatan rata-rata sebesar 28%."Omset tahun lalu mendekati, Rp 3,8 trilun, tahun ini akan tetap naik sebesar 32%," ungkapnya.

Manajer Penjualan Sanyo Sales Indonesia Slamet mengaku belum mendengar ada rencana pergantian merek tersebut. Karena itu ia enggan berkomentar banyak. Namun menurutnya Sanyo sudah punya pelanggan sendiri. Karena itu, perlu dipertimbangkan jika ada pergantian merek Sanyo.

Saat ini Sanyo memiliki produk seperti pendingin ruangan (AC), lemari es, mesin cuci, dan televisi. "Saya tidak tahu itu, tapi intinya kami sudah ada segment pasar tersendiri yang sudah kenal merek Sanyo," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×