Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Freeport-McMoRan Inc (FCX) mengungkap bahwa PT Freeport Indonesia (PTFI) akan mengajukan polis asuransi properti dan gangguan bisnisnya, atas kejadian longsor yang terjadi pada 8 September lalu sebesar US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 16,8 triliun (asumsi kurs US$ 1 = Rp 16,810).
"PTFI bermaksud untuk menuntut ganti rugi berdasarkan polis asuransi properti dan gangguan bisnisnya, yang menanggung kerugian hingga $1,0 miliar (dengan batas $0,7 miliar untuk insiden di bawah tanah) setelah dikurangi US$0,5 miliar," ungkap manajemen Mc-Moran seperti dikutip dari rilis resmi, Kamis (25/09/2025).
Adapun, sebagai akibat dari insiden dan dampaknya terhadap operasional, PTFI telah memberitahukan kepada rekanan komersial tentang keadaan kahar atau force majure akibat insiden longsor sesuai dengan ketentuan kontraknya.
Dalam laporan terbarunya, Mc-Moran mengatakan bahwa pada tanggal 20 September 2025, PT Freeport Indonesia (PTFI) telah menemukan dua anggota tim yang sayangnya meninggal dunia dalam insiden longsor 8 September.
Baca Juga: Imbas Longsor, Freeport Sebut Operasi Tambang Grasberg Baru Pulih Sepenuhnya di 2027
Upaya ekstensif sedang dilakukan untuk mencari lima anggota tim PTFI yang masih hilang hingga kini.
Richard C. Adkerson, Ketua Dewan Direksi, dan Kathleen Quirk, Presiden dan Chief Executive Officer, mengatakan, pihaknya berduka atas rekan kerja yang gugur dalam insiden tragis ini dan menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga yang kehilangan orang terkasih dan yang masih hilang.
"Kami baru-baru ini mengunjungi lokasi untuk memberikan dukungan kepada keluarga dan menyampaikan apresiasi kami atas upaya luar biasa dari organisasi PTFI dan tim tanggap darurat," kata Richard.
Saat insiden terjadi, aliran material basah sekitar 800.000 metrik ton tiba-tiba memasuki tambang dan dengan cepat menyebar ke beberapa tingkat tambang, termasuk tingkat layanan tambang tempat anggota tim yang hilang sedang melakukan kegiatan pengembangan.
Baca Juga: Dua Pekerja Freeport Indonesia Ditemukan Meninggal Dunia dalam Insiden Longsor
Untuk memprioritaskan pencarian, operasi penambangan di distrik mineral Grasberg telah dihentikan sementara sejak 8 September, sebagaimana dilaporkan sebelumnya.
PTFI telah memulai investigasi untuk mengidentifikasi penyebab insiden ini, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah operasi penambangan block cave PTFI selama beberapa dekade.
Tim investigasi yang terdiri dari para ahli eksternal akan menganalisis akar permasalahan dan memberikan rekomendasi untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. PTFI memperkirakan investigasi akan selesai pada akhir tahun 2025.
Sayangnya, pihak Kontan sudah mencoba melakukan konformasi kepada pihak PTFI, terkait kelanjutan pencarian dan efek pada kinerja. Namun hingga berita ini turun, belum ada jawaban dari yang bersangkutan.
Baca Juga: Insiden Longsor Tambang Freeport Ancam Produksi dan Setoran Dividen
Selanjutnya: Sejumlah Tantangan Ini Dapat Menekan Perolehan Laba Industri Fintech Lending
Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Karier & Keuangan Besok Jumat 26 September 2025, Banyak Tantangan!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News