Reporter: Noverius Laoli |
JAKARTA. Tim Harga Minyak Indonesia diperkirakan dapat memperkuat harga minyak dunia di pasar internasional. Katalisnya adalah kurangnya pasokan minyak mentah global akibat lambatnya respon Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) terhadap penurunan pasokan dari Libia, Irak dan Nigeria.
Pasokan dari beberapa negara di Timur Tengah dan Afrika Utara itu turun akibat konflik politik yang masih terus memanas.
"Hal lain yang memperkuat harga minyak adalah kuatnya spekulasi bahwa Bank Sentral Eropa akan meningkatkan suku bunga dalam waktu dekat sehingga akan semakin memperlemah nilai tukar dollar AS," demikian tertulis dalam situ resmi Kementerian ESDM, Sabtu (7/5).
Selain itu, recovery ekonomi dunia diperkirakan akan berlanjut dan perekonomian global diperkirakan dapat tumbuh hingga 3,9% pada tahun 2011. Ekonomi naik khususnya ditopang oleh tingginya pertumbuhan ekonomi di China dan India serta masih tingginya permintaan Jepang terhadap minyak mentah, terutama direct burning pasca gempa dan tsunami.
Sementara faktor yang dapat memperlemah harga minyak dunia, menurut Tim Harga Minyak Indonesia adalah masih tingginya krisis utang di zona Eropa. Antara lain di Yunani dan Portugal serta tingginya tingkat inflasi dan potensi overheating pada perekonomian negara-negara berkembang di Asia.
Harga minyak yang terlalu tinggi dikhawatirkan akan menimbulkan stagnasi ekonomi yang pada akhirnya berdampak pada penurunan permintaan minyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News