Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Edy Hermantoro menjelaskan produksi gas dari lapangan baru, tidak akan mampu menahan laju penurunan alamiah dari lapangan gas.
Penurunan ini akan menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan domestik setelah tahun 2020.
"Sangat penting bagi negara untuk mencari sumber-sumber gas baru dengan melakukan eksplorasi di cekungan-cekungan hidrokarbon baru yang belum pernah dieksplorasi sebelumnya," ujar Edy.
Edy menjelaskan, cadangan gas bumi Indonesia berdasarkan data 1 Januari 2013 mencapai 150,39 TCF (Tera Cubic Feet). Sedangkan cadangan gas non konvensional seperti CBM (Chemical Bio Mass) sebesar 453,3 TCF.
"Perlu juga dilakukan pembatasan untuk berkomitmen dengan pihak luar dalam mengekspor gas bumi kita,” jelas Edy.
Selama lima tahun terakhir, gas bumi telah berkembang menjadi komoditas yang sangat penting sebagai sumber energi primer dan juga sebagai bahan baku. Semenjak pemerintah menghapus subsidi bahan bakar untuk sektor industri pada 2005, terjadi perubahan besar dari penggunaan bahan bakar minyak ke gas bumi.
Pada 2001, pemanfaatan gas bumi untuk industri hanya sebesar 1.279 (Milimeter Cubic Feet Day) MMSCFD. Tahun 2013, pemanfaatannya melonjak menjadi sebesar 2.249 MMSCFD. Selain itu, terdapat peningkatan tajam konsumsi gas bumi untuk sektor kelistrikan yang tersebar di area Jawa dan Sumatera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News