Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelabuhan Patimban diminati eksportir di sektor otomotif. Pada 17 Desember lalu, Pelabuhan Patimban melangsungkan kegiatan ekspor terhadap lebih dari 1.200 unit kendaraan ke Filipina, diantaranya beberapa model yang diproduksi oleh PT Astra Daihatsu Motor (ADM) untuk brand Toyota seperti Rush, Avanza, Wigo, dan Raize.
“Partisipasi ini merupakan bentuk dukungan dan peluang bagi Daihatsu untuk mendukung kegiatan ekspor secara maksimal di pelabuhan Patimban dalam meningkatkan industri otomotif nasional, sekaligus devisa negara,” ujar Export Import Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Johan dalam siaran pers.
ADM merupakan pemain besar dalam ekspor utuh alias completely built up (CBU) kendaraan roda empat dalam negeri. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ADM merupakan penyumbang terbesar ekspor kendaraan roda empat CBU nasional sampai November 2021 lalu.
Tercatat, realisasi ekspor CBU ADM mencapai 108 ribu unit di sepanjang Januari-November 2021. Jumlah tersebut setara kurang lebih 40,6% dari total ekspor nasional kendaraan roda empat CBU pada periode ini yang mencapai 267.224 unit.
Baca Juga: Pelaku Industri Berharap Pelabuhan Patimban Membuat Logistik Lebih Lancar dan Efisien
Selain ADM, Toyota juga sudah mulai melakukan ekspor via Pelabuhan Patimban. Saat ini, produsen otomotif yang memiliki pabrik di Karawang dan Jakarta Utara itu melakukan ekspor kendaran via Pelabuhan Patimban dan Pelabuhan Tanjung Priok.
“Kita juga masih ada komponen yang diproduksi di Sunter jadi lebih efisien ekspor melalui Tanjung Priok,” ujar Direktur Corporate Affairs TMMIN Bob Azam kepada Kontan.co.id (21/12).
Berbeda dengan Daihatsu dan Toyota, PT Honda Prospect Motor (HPM) baru menggunakan Pelabuhan Patimban untuk pengapalan antar pulau di dalam negeri. “Ekspor masih melalui Tanjung Priok sekarang ini,” kata Business Innovation and Sales & Marketing Director HPM, Yusak Billy kepada Kontan.co.id (21/12).
Billy memperkirakan, pengapalan ekspor melalui Pelabuhan Patimban bisa memberikan keuntungan berupa efisiensi waktu dan biaya bagi HPM. Hal ini dikarenakan lokasi Pelabuhan Patimban yang tidak terlalu jauh dari pabrik HPM di Karawang. Meski begitu, HPM masih mengkaji opsi pengiriman ekspor melalui pelabuhan yang berlokasi di Subang, Jawa Barat tersebut.
Baca Juga: Daihatsu Maksimalkan Fasilitas Ekspor Pelabuhan Patimban
“Tentunya kami akan terus pelajari kemungkinannya dan menyesuaikan aktivitas logistik kami dengan perkembangan fasilitas dan infrastruktur Pelabuhan ini ke depannya,: kata Billy.
Mengutip siaran pers Kementerian Perhubungan Darat yang dirilis 4 November 2021 lalu, kapasitas terminal Pelabuhan Patimban di Fase 1-1 mencapai 218.000 CBU/tahun dan 250.000 TEUs per tahun.
Ada 5 Operator kapal yang saat ini sudah beroperasi di Pelabuhan Patimban per November 2021 lalu, yaitu PT ASDP Indonesia Ferry dengan kapal Ferrindo 5, PT Toyofuji Serasi Indonesia dengan kapal Serasi I dan Serasi V, PT Agung Transina Raya dengan kapal MV Ostina, PT NSI NYK-SPIL Indororo dengan kapal Kalimantan Leader, PT Roro Samudra Putra Harmoni Mas dengan kapal Harmoni Mas 3 dan Harmoni Mas 8.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News