Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perhotelan menghadapi tantangan cukup berat pada paruh pertama 2025, terutama di Jakarta. Hilangnya permintaan dari segmen pemerintah membuat pelaku hotel mengalihkan fokus ke pasar korporasi.
Namun, pasar korporasi yang semakin terfragmentasi dan kompetitif belum sepenuhnya mampu menutup kekosongan tersebut.
Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto, menuturkan kinerja hotel di Jakarta memang menunjukkan perbaikan dari kuartal I ke kuartal II 2025.
“Peningkatan ini seiring dengan bertambahnya aktivitas bisnis. Namun, tren positif ini belum bisa dianggap sebagai pemulihan penuh, karena penurunan signifikan permintaan dari segmen pemerintah masih membebani pasar,” jelas Ferry dalam keterangan yang diterima Kontan, Jumat (19/9/2025).
Baca Juga: Ada Peningkatan Aktivitas Bisnis, Hotel di Jakarta Mulai Tunjukkan Pemulihan Okupansi
Meski begitu, pelaku hotel tetap optimistis menghadapi paruh kedua 2025. Harapannya, ada pelonggaran regulasi atau insentif pemerintah untuk mendongkrak permintaan. Selain itu, pemulihan bertahap dari segmen korporasi juga diperkirakan akan mendukung kinerja.
Di Bali, situasi berbeda terlihat lebih positif. Sejak libur Idulfitri awal April, aktivitas hotel meningkat, ditopang kegiatan pemerintah daerah serta libur panjang di kuartal II. Penambahan rute penerbangan langsung dari pasar utama seperti China dan Australia juga memperkuat pasar.
Musim liburan Juni hingga Juli, ditambah arus wisatawan Australia yang berlibur musim dingin, semakin mengangkat kinerja. “Bali terus menarik minat kuat dari investor, dengan pipeline pembangunan signifikan hingga 2027,” ujar Ferry.
Meskipun sempat terkoreksi pada kuartal I, Ferry bilang, pasar Bali diperkirakan berangsur membaik dengan pertumbuhan moderat hingga akhir tahun. Ke depan, pelaku hotel menilai proyeksi paruh kedua 2025 akan lebih mendukung, baik dari sisi permintaan korporasi maupun potensi insentif pemerintah.
Untuk menjaga kinerja, para pelaku diimbau tetap adaptif dengan strategi harga, diversifikasi segmen sasaran, serta menghadirkan penawaran yang sesuai perubahan perilaku wisatawan.
Baca Juga: Pajak Karyawan Hotel Hingga Cafe Bakal Ditanggung Pemerintah di Semester II-2025
Selanjutnya: Warren Buffett: Jangan Rumitkan Uangmu, Hidup Itu Sederhana!
Menarik Dibaca: Rekomendasi 7 Film Komedi Indonesia Paling Lucu dan Bikin Ngakak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News