Reporter: Muhammad Julian | Editor: Herlina Kartika Dewi
Melihat perkembangan pasar yang ada, HPM memiliki sejumlah rencana bisnis pada tahun untuk mempertahankan market share di angka sekitar 14,3%. Beberapa agenda yang akan dilakukan di antaranya seperti meluncurkan produk baru, melakukan ekspansi diler, dan menggencarkan aktivitas pemasaran.
HPM juga akan terus menjaga ketersediaan stok unit di tiap titik penjualan dengan batas yang sehat.
“Dalam kondisi pasar yang pergerakannya tidak terduga, sangat penting untuk menjaga kondisi stock unit di dealer kami dalam batas yang sehat. Dengan demikian, permintaan konsumen dapat selalu terpenuhi saat pasar sedang meningkat, juga di sisi stok tidak berlebihan jika pasar kembali turun,” terang Billy.
Sementara itu, Suzuki belum mengungkapkan berapa target penjualan mobil yang ingin dibidik pada tahun depan. Yang terang, untuk menyambut momentum pemulihan ekonomi dan permintaan pasar mobil, Suzuki berkomitmen melakukan penyegaran produk pada tahun depan. Selain itu, Suzuki juga telah menyiapkan beberapa strategi lainnya.
“Pastinya beragam teknik sales dan marketing akan kita gunakan di 2021. Contohnya seperti push and pull marketing, brand activation, 4P strategy, dan lain-lain,” tutur Head of 4W Brand Development & Marketing Research PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Harold Donnel kepada Kontan.co.id, Selasa (22/12).
Menurut Jongkie, proses pemulihan pasar otomotif memang tidak bisa berlangsung secara instan. Perkiraan Jongkie, permintaan mobil baru akan kembali normal seperti sebelum pandemi pada tahun 2022 atau 2023 mendatang, bergantung pada pertumbuhan ekonomi ke depan.
Selanjutnya: APM Menangkap Kans Bisnis Mobil Ambulans
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News