Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tendi Mahadi
"Dari sisi bisnisnya, tenaga kerjanya yang dibangun selama ini, ada puluhan ribu yang bergantung sama vape ini. Belum dengan keluarga dan orang sekitarnya," sebutnya ditemui di acara yang sama.
Sementara itu Syaiful Hidayat, Ketua Umum Aliansi Pengusaha Penghantar Nikotin Elektronik Indonesia (Appnindo) menyarankan pemerintah dapat belajar kepada beberapa negara maju yang mampu menerapkan secara baik rokok elektrik.
Baca Juga: Ahli farmasi ingatkan pentingnya regulasi untuk produk tembakau alternatif
"Seperti di Inggris sudah cukup lama vape dipakai untuk perokok dewasa yang sudah mau berhenti," sebutnya. Tercatat dua rumah sakit yang dikelola pemerintah Inggris yakni Sandwell General Hospital dan Birmingham Hospital membuka toko vape di dalam rumah sakit guna menurunkan prevalansi perokok di negara tersebut.
Ke depannya ketiga asosiasi rokok elektrik yang tergabung dalam paguyuban asosiasi vape nasional berharap pemerintah dapat menerbitkan regulasi yang mengatur penggunaan vape berdasarkan data dan kajian lengkap.
Serta ketiga asosiasi meminta pemerintah agar melibatkan pihak-pihak terkait dengan vape dalam membahas kemungkinan peraturan atau regulasi baru di produk ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News