Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana memberikan ragam stimulus ekonomi untuk menunjang daya beli masyarakat dan meningkatkan konsumsi domestik.
Beberapa stimulus tersebut ialah mulai dari diskon transportasi (diskon tiket kereta sebesar 30%, tiket pesawat berupa PPN DTP 6%, tiket angkutan laut sebesar 50%) serta diskon tarif tol sebesar 20% untuk sekitar 110 juta pengendara.
Stumulus tersebut akan diberikan selama dua bulan berbarengan dengan momen liburan sekolah yang dimulai sekitar awal Juni 2025 sampai dengan pertengahan Juli 2025.
Baca Juga: Belum Tentu Mendorong Daya Beli, Paket Stimulus Ekonomi Dinilai Serba Tanggung
Soal ini, Sekretatis Jenderal DPP Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita), Budijanto Ardiansjah, menyatakan bahwa pihaknya mendukung langkah pemerintah dalam memberikan stimulus kepada masyarakat ini.
"Stimulus transportasi tentu saja kami sambut baik dengan harapan akan meningkatkan animo masyarakat dalam melakukan perjalanan wisata di tengah melambannya situasi perekonomian negara kita," terang Budijanto kepada Kontan.co.id, Jumat (30/5).
Menurutnya, dengan adanya ragam stimulus mulai dari transportasi dan diskon tarif tol ini, bisa berdampak positif untuk mendongkrak jumlah pelaku wisata atau pelancong nusantara (wisnus) sebesar 20%.
"Jika terkomunikasikan dengan baik bisa dilaksanakan sesuai aturan, kami yakin dapat meningkatkan kegiatan wisata di Indonesia minimal 20%," jelasnya.
Baca Juga: Stimulus Ekonomi dan Tantangan Kinerja BUMN
Ada pun, ia menjelaskan bahwa kondisi industri pariwisata di Indonesia pada kuartal pertama 2025 ini banyak didominasi oleh wisnus sebagai individual traveler. Hal ini disebabkan banyaknya hari libur dan cuti bersama yang ada di awal tahun ini.
"Kuartal-I untuk domestik cukup baik karena banyaknya jadwal libur walaupun masih didominasi oleh individual traveller sehingga tidak semua industri pariwisata mendapatkan peran dan keuntungan. Untuk inbound juga ada peningkatan," jelasnya.
Oleh sebabnya, ke depan, ia berharap dengan adanya stimulus ini, bisa makin meratakan segmen pasar di industri pariwisata.
"Karena banyak libur panjang, tapi masih harus didorong mengingat masih belum meratanya segmen pasar. Makanya kalau ada stimulus mudah-mudahan bisa lebih mendorong," bubuhnya.
Baca Juga: Awas! Stimulus Bisa Menjadi Beban Baru Pemerintah
Hal yang sama dinyatakan pula oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). PHRI pun turut mendukung langkah pemberian stimulus oleh pemerintah ini.
"Saya kira kami menyambut baik kalau ada stimulus ada diskon untuk tarif pesawat, kereta, dan kapal ya," ujar Ketua PHRI DKI Jakarta, Sutrisno Iwantono, kepada Kontan.co.id, Jumat (30/5).
Sutrisno berharap, dengan realisasi stimulus ini yang nantinya bisa mendorong daya beli masyarakat, bisa turut mendongkrak pergerakan ekonomi pariwisata, khususnya di sektor hotel dan restoran.
"Mudah-mudahan dengan ini bisa mendongkrak pergerakan wisatawan dan bisa menggerakkan ekonomi pariwisata termasuk hotel ya. Kami sambut baik hal itu," pungkasnya.
Selanjutnya: Hadir di Java Jazz 2025, Cimory Targetkan Jual 20 Ribu Paket Cimory Eat Milk
Menarik Dibaca: 6 Model Desain Minimalis Modern yang Bikin Rumah Terlihat Lebih Hidup
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News