Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto
Dari sisi kondisi finansial, neraca perusahaan tetap sehat dengan saldo kas yang lebih tinggi setelah mendapat tambahan dari hasil penjualan menara. Free Cash Flow (FCF) juga ada pada tingkat yang sehat, yakni sebesar Rp 6,46 triliun atau meningkat hingga 76% yoy.
Sementara itu, hingga akhir 2020, EXCL memiliki lebih dari 144 ribu base transceiver station (BTS) atau meningkat 11% yoy.
Baca Juga: Program kuota pendidikan tekan pendapatan, berikut rekomendasi sahamXL Axiata (EXCL)
Dari total BTS yang EXCL miliki, sebanyak 54.297 merupakan BTS 4G. Jika dilihat dari luas cakupan wilayah, jaringan 4G milik Perseroan telah melayani pelanggan di 458 kota/kabupaten di hampir semua provinsi yang ada di Indonesia.
Pada tahun 2020, realokasi kapasitas 3G ke 4G juga dipercepat seiring adanya penurunan trafik penggunaan layanan 3G yang hanya mencapai kurang dari 10% dari total trafik data.
Nilai liabilitas total naik menjadi Rp 48,60 triliun dari 43,60 triliun. Kenaikan terjadi pada liabilitas jangka panjang menjadi sebesar Rp 29,75 triliun dari Rp 22,31 triliun, sedangkan liabilitas jangka pendek turun menjadi Rp 18,85 triliun dari Rp 21,29 triliun.
Total ekuitas perusahaan pada periode 2019 lalu naik tipis menjadi senilai Rp 19,13 triliun, naik dari Rp 19,12 triliun di akhir 2019.
"Kami bersyukur bahwa meskipun harus menghadapi kompetisi industri yang sangat ketat di tengah situasi pandemi Covid-19 selama tahun 2020, XL Axiata tetap berhasil mencatat pertumbuhan yang solid," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News