kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pelanggan protes token listrik bermasalah, PLN: Maaf, jaringan komunikasi terganggu


Sabtu, 06 Juni 2020 / 16:49 WIB
Pelanggan protes token listrik bermasalah, PLN: Maaf, jaringan komunikasi terganggu
ILUSTRASI. Teknisi melakukan perawatan instalasi saluran listrik di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Kamis (07/05). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Filemon Agung, Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bukan hanya polemik lonjakan tagihan listrik, para pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga mempertanyakan pemblokiran saat hendak membayar tagihan maupun membeli token listrik prabayar.

Kejadian ini terekam di media sosial dalam sepekan terakhir. Di Twitter, misalnya, para pelanggan PLN mengaku sudah membeli token listrik, namun sama sekali tidak mendapatkan angka token sesuai nilai pembelian.

Baca Juga: Protes tagihan listrik melonjak 100%, warganet juga "serbu" akun Instagram PLN

Keluhan para pelanggan PLN selama seminggu terakhir merupakan respons atas postingan permohonan maaf perusahaan setrum negara tersebut per 1 Juni 2020.

Akun @pln_123 menyampaikan permohonan maaf atas kendala yang terjadi saat konsumen melakukan pembelian token listrik prabayar. Saat ini, secara bertahap kondisi sudah kembali normal," tulis @pln_123 pada 1 Juni 2020.

PLN menjelaskan ada gangguan pada sistem jaringan komunikasi yang menyebabkan proses pengiriman data token prabayar sebagian konsumen gagal terkirim.

Manajemen PLN juga menjelaskan kendala tersebut di website resminya. “PLN secepatnya memulihkan seluruh sistem dan mencari akar masalah agar tidak terulang dikemudian hari,” tutur Senior Executive Vice President Bisnis & Pelayanan Pelanggan PLN, Yuddy Setyo Wicaksono, dalam laman web.pln.co.id, per 1 Juni 2020.

Baca Juga: Pelanggan listrik PLN terkejut, tagihan listriknya melejit 100% lebih

Postingan permohonan maaf PLN di akun Twitter @pln_123 langsung "diserbu" warganet. Umumnya pelanggan mengeluh kesulitan membeli token. Bahkan mereka mengaku uang sudah keluar namun tidak mendapatkan token sesuai pembelian. 

Hingga hari ini (6/6) pukul 16:08 WIB, setidaknya postingan permintaan maaf PLN mendapatkan respons cukup banyak dari warganet. Ada 623 reply, 286 retweet dan 206 like.

Pengalaman lainnya disampaikan pemilik akun @cha2wim. Dia mengaku telah membeli token listrik pada 1 Juni 2020 pukul 17:11 WIB melalui Tokopedia. Namun hingga 2 Juni dia mengaku belum mendapatkan nomor token yang dibeli.

Akun Twitter resmi PLN, yakni @pln_123 merespons dan berjanji akan menindaklanjuti keluhan tersebut. Namun belum jelas apakah persoalan itu sudah selesai atau masih menggantung.

Nasib serupa dialami para pelanggan lainnya. Pemilik akun @Wramdaini menuturkan pengalaman yang tak wajar ketika mengisi token listrik.

"Masa cuma terisi Rp 1.000, yang bener aja nih PLN? Saya sampai marah ke konter pulsa gara-gara masuknya cuma Rp 1.000. Tolong dong ditindaklanjuti," ungkap Wulansari Ramdaini, pemilik akun @Wramdaini.

Bahkan, ada pelanggan yang memprotes lantaran tidak ada satupun keluhannya direspons melalui akun media sosial PLN di Twitter, Facebook dan Instagram.

"Untung aja enggak ada saingan power company lain ini PLN," sindir pemilik akun @trio198.

Belakangan, @trio198 mencuit bahwa persoalan sudah selesai lantaran dananya di-refund oleh Shopee.

Pada perkembangan terbaru, manajemen PLN angkat bicara ihwal keluhan tagihan yang terblokir dan angka token listrik yang tidak masuk saat pelanggan mencoba untuk mengisi.

Baca Juga: Sejumlah pelanggan keluhkan pemblokiran ID, begini jawaban PLN

Direktur Niaga dan Management Pelanggan PT PLN, Bob Saril menuturkan, hal ini akibat proses penghitungan yang belum rampung oleh PLN.

"Jadi sebenarnya bukan blokir ya. Dalam prosedur perata-rataan tagihan pelanggan ini kan prosedur baru. Masih proses, ada 1,8 juta pelanggan yang terlambat prosesnya," ungkap Bob dalam Konferensi Pers Virtual PLN, hari ini (6/6).

Saat ini, PLN telah melakukan komunikasi dengan pihak perbankan mengenai sistem penghitungan tagihan pelanggan pascabayar maupun prabayar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×