kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.378.000   -2.000   -0,08%
  • USD/IDR 16.688   12,00   0,07%
  • IDX 8.554   32,61   0,38%
  • KOMPAS100 1.185   4,90   0,42%
  • LQ45 860   2,38   0,28%
  • ISSI 302   2,30   0,77%
  • IDX30 443   -0,37   -0,08%
  • IDXHIDIV20 513   -0,09   -0,02%
  • IDX80 133   0,67   0,51%
  • IDXV30 137   0,38   0,28%
  • IDXQ30 142   -0,06   -0,04%

Pelindo II perkirakan ROI Pelabuhan Kijing lebih baik dari deposito perbankan


Kamis, 12 Juli 2018 / 20:05 WIB
Pelindo II perkirakan ROI Pelabuhan Kijing lebih baik dari deposito perbankan
ILUSTRASI. Kerjasama IPC dengan Kemenhub untuk pembangunan Pelabuhan Terminal Kijing


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelindo II menandatangani perjanjian konsesi pembangunan dan pengusahaan jasa kepelabuhan terminal Kijing, Pelabuhan Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (12/7). Nilai investasi diperkirakan akan memakan biaya sebesar Rp 14 triliun.

Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya meyakini secara bisnis Pelabuhan Pontianak akan memberikan keuntungan yang cukup baik. “Proyek ini sangat feasible, return of investment (ROI) di atas tingkat bunga deposito perbankan,” katanya.

Pembangunan Pelabuhan Kijing akan diawali pembangunan terminal multipurpose dengan kapasitas 500 ribu teus per tahun. Diproyeksikan pembangunan tahap satu terminal multipurpose itu akan bisa beroperasi pada akhir 2019. “Tahap Tahap satu total investasi Rp 3,5 triliun,” ujar Elvyn.

Pembangunan nantinya akan digarap perusahaan konstruksi dari BUMN, PT Wijaya Karya Tbk. Catatan Kontan.co.id, nilai kontrak yang diperoleh WIKA sebesar Rp 2,49 triliun.

Pada proyek tersebut, WIKA dipercaya untuk mengerjakan terminal dari sisi konstruksi dermaga laut, port management area, jembatan penghubung, container yard serta fasilitas lainnya.

Sebagai salah satu proyek strategis nasional, Terminal Kijing akan menjadi pelabuhan berstandar internasional terbesar di Kalimantan. Keberadaannya akan terintegrasi dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), sehingga akan mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×