Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelayanan Nasional Indonesia alias Pelni pada tahun ini menggeber anak usaha di sektor logistik. Melalui anak usahanya, PT Sarana Bandar Nasional, perusahaan pelayaran nasional ini menargetkan pertumbuhan angkutan barang.
Suharyanto, Direktur Utama Sarana Bandar Nasional, mengatakan, tahun lalu berhasil mencapai target laba sebesar Rp 45 miliar, naik dibandingkan dengan tahun 2016 yang sebesar Rp 40 miliar. "Target (pertumbuhan) keseluruhannya itu sekitar 12%, mudah-mudahan bisa sampai 15%–20%. Kalau lihat tahun 2016 dan 2017 tercapai juga," ujarnya, Kamis (4/1).
Saat ini okupansi kapal logistik Pelni sekitar 70%, sehingga masih sangat terbuka untuk pengembangan logistik. Kini, total kapasitas Sarana Bandar Nasional mencapai 23.000 kontainer. Ke depan, dengan kemudahan aplikasi reservasi dan tracking logistik yang baru diperkenalkan diharapkan akan menggenjot pendapatan logistik yang baru berkontribusi sebesar 5%. "Okupansi sekitar 70% itu karena muatan baliknya kurang," ungkapnya.
Kemarin, Pelni memperkenalkan aplikasi Pelni Logistics yang bisa diunduh pada AppStore dan PlayStore. Didik Dwi Prasetio, Sekretaris Perusahaaan Pelni, menjelaskan, aplikasi ini akan mempermudah pelanggan mengirim barang.
Aplikasi ini juga memungkinkan pemilik barang bisa memesan kontainer lebih cepat dan pasti. "Cukup memasukkan jumlah kontainer yang ingin dipesan, kemudian akan tampil jadwal kapal yang tersedia serta biaya yang dibutuhkan," paparnya.
Aplikasi Pelni Logistics baru melayani tiga kapal dan 12 kota pelabuhan yang dilalui kapal penumpang Pelni. Jumlah tersebut akan bertambah, dengan target pada April akan menjangkau 26 kapal penumpang di 96 kota pelabuhan yang dilalui.
Untuk memperkuat layanan ini, Pelni menambah alat pembaca scan barcode dan memasang barcode di setiap kontainer. Dengan strategi tersebut, Harry Boediarto Soemarto, Direktur Utama Pelni, berharap, bisa berdampak positif ke peningkatan pendapatan. "Ini mempermudah konsumen Pelni dan antisipasi tren digitalisasi, yang mau tidak mau kami harus kerjakan," ungkap Harry.
Akhirnya, setiap pelanggan akan dengan mudah memantau barang yang dikirim. Apalagi layanan Pelni menyasar wilayah terluar, terpencil, tertinggal, dan perbatasan.
Ke depan, Pelni akan melakukan integrasi arus logistik seperti tol laut. Sehingga, bila layanan pengiriman di luar pelabuhan-pelabuhan yang dilalui akan diintegrasikan dengan kapal perintis lain.
Integrasi ini perlu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan. "Kami bekerjasama dengan Garuda Cargo, Pos Indonesia, dan lainnya. Ini sinergi BUMN," ujar Harry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News