kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.290.000   -15.000   -0,65%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Pelni Tanggapi Rencana Merger dengan Pelindo dan ASDP


Jumat, 10 Januari 2025 / 20:46 WIB
Pelni Tanggapi Rencana Merger dengan Pelindo dan ASDP
ILUSTRASI. Direktur Utama PELNI Tri Andayani.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) (Persero) memberikan tanggapan terkait rencana peleburan dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dan PT ASDP Indonesia Ferry.

Corporate Communication Pelni Ditto Pappilanda mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada kajian atau pembahasan mendalam terkait rencana tersebut.

Baca Juga: Dapat PMN Rp 1,5 Triliun, Pelni Tambah 3 Kapal Baru

"Belum ada pembicaraan mendalam untuk hal tersebut, namun tentu kami mendukung dan menunggu arahan Menteri BUMN," ujarnya dalam acara media gathering di Menteng, Jumat (10/1).

Ditto menambahkan bahwa jika peleburan ini terealisasi, akan memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Meski demikian, Pelni masih belum memberikan komentar lebih lanjut mengenai rencana ini.

Selaras dengan pernyataan tersebut, Direktur Utama Pelni Tri Andayani, yang akrab disapa Anda, juga menyampaikan dukungan terhadap arahan dari Pemerintah.

Menurutnya, keputusan ini pasti didasarkan pada kepentingan masyarakat luas.

"Hal tersebut akan memangkas biaya logistik melalui merger ketiga perusahaan," jelas Anda.

Baca Juga: Pelni Mengoperasikan Delapan Trayek Tol Laut di 2025

Sebagai informasi, rencana peleburan Pelni dan ASDP ke dalam Pelindo sebelumnya disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada November tahun lalu.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya konsolidasi perusahaan BUMN, yang bertujuan untuk mengurangi jumlah perusahaan BUMN dari 47 menjadi 30.

Rencana ini juga telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Perhubungan Duddy Purwagandhy, yang mendukung konsolidasi untuk meningkatkan efisiensi dalam sektor logistik nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×