kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemasok lepas stok, harga cengkeh melandai


Kamis, 22 Desember 2011 / 17:43 WIB
Pemasok lepas stok, harga cengkeh melandai
ILUSTRASI. Penjualan semen Indocement (INTP) tahun lalu turun sekitar 8% menjadi 16,5 juta ton.


Reporter: Handoyo | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Petani mengharapkan impor cengkeh dihentikan ketika masa panen cengkeh berlangsung pada awal tahun depan. Pasalnya, impor akan menurunnya harga cengkeh lokal.

Sutarjo, Ketua Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia (APCI), mengatakan, tren penurunan harga cengkeh saat ini karena para pemasok telah melepas persediaannya karena panen cengkeh sudah mulai berlangsung.

Selain itu impor cengkeh yang diajukan oleh APCI, sebanyak 50.000 ton pada tahun ini sudah terpenuhi. "Cengkeh di pasar saat ini sudah mulai banyak," kata Sutarjo.

Mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada periode Januari-Oktober 2011 impor cengkeh nasional telah mencapai 14.494 ton, dengan nilai US$ 338,2 juta. Impor cengkeh terbesar berasal dari Madagaskar, Tanzania, Brazil, Singapura dan Vietnam.

Sutarjo merinci harga cengkeh di tingkat pabrik mencapai Rp 120.000 per kilogram (kg). Harga ini turun 25% dibandingkan bulan lalu yang mencapai Rp 150.000 per kg.

Sebagai gambaran saja, harga cengkeh impor berada di kisaran US$ 14 per kg-US$ 16 per kg, atau setara dengan Rp 140.000 per kg-Rp 160.000 per kg.

"Kita memberi rekomendasi impor kepada pemerintah hingga akhir tahun ini, jika hal tersebut dilanggar maka akan terus menurunkan harga cengkeh lokal," harap Sutarjo.

Berdasarkan data dari APCI, harga cengkeh tahun ini memang jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Efek anomali cuaca pada tahun lalu yang berimbas pada hasil panenan tahun ini membuat produksi cengkeh lokal anjlok.

Jika pada tahun 2010 produksi cengkeh nasional mencapai 70.000 ton per tahun, tahun ini produksinya hanya 10.000 ton-15.000 ton. "Karena kondisi inilah, membuat kami memberi ijin untuk melakukan impor," kata Sutarjo.

Suherman, Ketua Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia (APCI) Jawa Barat, menambahkan, di wilayah Jawa Barat harga cengkeh berada di kisaran harga Rp 80.000 per kg. Padahal pertengahan tahun ini bisa mencapai Rp 150.000 per kg.

Produk cengkeh ini mayoritas diserap untuk industri rokok, jumlahnya mencapai 93% dari produksi dalam negeri, sementara sisanya untuk memenuhi kebutuhan kosmetik dan obat-obatan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×