Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Murni Perkasa (MMP), anak usaha MMS Solution dan bagian dari MMS Group Indonesia (MMSGI), resmi mencapai tahap Power On untuk smelter nikel matte high grade di kawasan industri Kariangau, Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 26 Juni 2025.
Pencapaian ini menjadi tonggak penting bagi MMP sebagai smelter nikel matte pertama yang dibangun dengan 100% penanaman modal dalam negeri (PMDN). Kehadiran smelter ini memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global baterai dan mendukung transisi menuju energi bersih.
Smelter MMP memiliki kapasitas produksi hingga 28.000 metrik ton nikel matte high grade per tahun. Proses peleburan dan pemurnian nikel menggunakan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) 2 × 48 MVA dengan converter modern.
Teknologi adaptif ini membuat operasional lebih efisien, hemat energi, dan rendah emisi. Pasokan listriknya didukung PLN melalui skema Renewable Energy Certificate (REC), mencerminkan komitmen MMP pada energi rendah karbon.
Baca Juga: Bangun Smelter Terintegrasi di Obi, Harita Nickel Komitmen Investasi
Presiden Direktur MMP, Adhi Dharma Mustopo, menegaskan bahwa momen ini bukan hanya langkah teknis, tetapi juga simbol kesiapan MMP menjalankan operasi berstandar tinggi dan berkelanjutan.
“Smelter ini dibangun sepenuhnya dengan 100% PMDN, menjadi bukti bahwa Indonesia mampu membangun infrastruktur strategis yang kompetitif secara global. Pencapaian ini tidak hanya menyalakan sistem, tetapi juga menyalakan harapan dan tekad besar anak bangsa untuk mendorong hilirisasi nasional dan transisi energi bersih.” ujar Adhi dalam keterangannya, Sabtu (28/6).
Smelter Nikel MMP menjadi bagian dari strategi diversifikasi MMSGI untuk memperluas kontribusi di sektor hilirisasi nikel. Kehadirannya menegaskan komitmen grup dalam memanfaatkan sumber daya dalam negeri secara berkelanjutan dan mendukung pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik.
Proyek ini dirancang dengan prinsip ESG terintegrasi, termasuk teknologi rendah emisi, pengelolaan lingkungan, dan tata kelola sesuai IFC Performance Standards. MMP menargetkan hingga 1.000 lapangan kerja, didukung program pelatihan berkelanjutan untuk mencetak SDM kompeten dan sadar lingkungan.
Baca Juga: Dua Raksasa Smelter Nikel di Indonesia Pangkas Produksi, Ada yang Hingga 80%
Dari sisi keselamatan dan operasional, MMP menerapkan sistem Health, Safety, and Environment (HSE) yang ketat dan dievaluasi secara berkala. Seluruh kegiatan operasional dirancang memenuhi standar industri global, dengan mempertimbangkan aspek sosial dan lingkungan sekitar.
“Power On ini bukan hanya menandai awal operasional teknis, tetapi juga komitmen jangka panjang kami untuk memperkuat hilirisasi nikel Indonesia dan memberikan manfaat sosial-ekonomi bagi masyarakat, khususnya di Kalimantan Timur dan Indonesia secara luas.” tutup Adhi.
Selanjutnya: Mandiri Tunas Finance Umumkan Pengunduran Diri Komisaris Utama Rico Adisurja Setiawan
Menarik Dibaca: Promo Mako Festival 30 Juni-4 Juli, Borong Roti Favorit Mulai Rp 9.000-an Saja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News