kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembangkit Jawa Bali (PJB) fokus rampungkan ujicoba 13 pembangkit cofiring biomassa


Senin, 07 Desember 2020 / 16:18 WIB
Pembangkit Jawa Bali (PJB) fokus rampungkan ujicoba 13 pembangkit cofiring biomassa
ILUSTRASI. PLTU Paiton


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

Chairani mengungkapkan, masih ada skenario B jika skenario awal tidak berhasil dimana campuran biomassa akan menjadi sebesar 5% untuk PC Boiler, 5% untuk CFB Boiler dan 25% untuk Stocker Boiler.

"Kami buat skenario A, dan berubah ke skenario B apabila pada 5 tahun pertama tidak bisa develop potensi biomassa menjadi real industri. Kita butuh bantuan stakeholder untuk dorong potensinya," kata Chairani.

Ia melanjutkan, dari 23 lokasi yang siap untuk dilakukan ujicoba ditemukan permasalahan yang sama menyoal harga bahan baku biomassa.

Menurutnya, masih banyak tempat yang harga bahan bakunya tergolong tinggi bahkan mencapai dua kali lipat dari harga batubara.

Baca Juga: Akademisi menyoroti poin-poin dalam RUU EBT, khususnya soal PLTN

"Karena tujuannya naikan porsi EBT tapi tidak ingin naikan BPP supaya tidak tambah subsidi. Maka isunya tentu menjaga atau turunkan harga biomassa yang teridentifikasi dibawah harga batubara," kata Chairani.

Ia menambahkan, selama ini pun ketika fase ujicoba harga bahan baku biomassa masih tergolong murah. Akan tetapi ketika siap untuk implementasi maka harga biomassa meroket.

Hal ini dinilai bakal berdampak pada BPP listrik pembangkit. Ia memastikan perlu ada kordinasi dengan pemerintah terkait harga dan pasokan biomassa untuk kebutuhan domestik.

Chairani menjelaskan, sejumlah pemasok selama ini belum tertarik dengan sistem kontrak jangka panjang dengan harga yang mengikat. Pasalnya, harga spot dinilai masih lebih menarik.

"Harga tentu harus untung tapi tidak rugi dan PLN tidak terhambat untuk pengembangan," pungkas Chairani.

Selanjutnya: Kementerian ESDM minta lembaga jasa keuangan sokong pembiayaan proyek EBT

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×