Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Upaya pemerintah membangun 10 unit pabrik gula dinilai sulit terealisasi. Permasalahan lahan menjadi kendala yang membuat investor tak serius membenamkan dananya untuk pembangunan pabrik gula.
Di sisi lain, Indonesia sangat membutuhkan penambahan pabrik gula untuk mengurangi impor gula, khususnya gula rafinasi.
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Pemberdayaan Daerah dan Logistik Natsir Mansyur mengatakan untuk bisa membangun 10 pabrik gula, pemerintah harus benar-benar bisa mempersiapkan lahan yang sudah siap pakai tanpa kendala perizinan dan konflik. Sebab yang paling dibutuhkan saat membangun pabrik gula adalah lahan untuk menanam tebu.
"Kalau ada 10.000 tons of cane per day (tcd) ya, kira-kira membutuhkan lahan 20.000 hektare (ha)," ujar Natsir, Rabu (1/7).
Ia menilai, upaya swasembada gula bisa terancam bila pemerintah tidak mampu merealisasikan pembangunan pabrik gula tersebut.
Natsir pesimis 10 pabrik gula tersebut bakal terwujud. Pasalnya, pada pemerintahan sebelum Jokowi, ada empat pabrik gula yang juga berencana masuk namun akhirnya batal karena terkendala lahan.
Natsir menilai dengan produksi yang masih kurang, pemerintah harus lihai dalam menata distribusi dan logistiknya sehingga cepat sampai ke daerah yang kekurangan. Jadi diperlukan keahlian dalam menata tata niaga gula, menjaga antara supply dan demand bisa seimbang.
Stock gula habis
Saat ini stok gula tinggal 300.000 ton dan diperkirakan akan habis pada bulan Juli atau Lebaran ini. Sebab kebutuhan gula per bulan rata-rata 200.000 ton hingga 250.000 ton. Dengan demikian, ada potensi kehabisan stok gula pasca Lebaran yang bisa membuat harga gula bergejolak di pasaran.
Apalagi, saat ini sudah memasuki musim El Nino yang membuat produksi pertanian berpotensi terganggu. Natsir menilai, seharusnya saat ini pemerintah memiliki stok antara 500.000 ton hingga 600.000 ton gula sehingga ketersediaan gula pasca Lebaran masih aman.
Namun Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman tetap optimis dapat merealisasikan pembangunan 10 unit pabrik gula dalam masa pemerintahan Joko Widodo. Ia bilang, pemerintah telah menyediakan lahan di Sulawesi seluas 500.000 ha yang cukup untuk membangun 10 unit pabrik gula tersebut.
Selain itu, iklim di Sulawesi dinilai cocok untuk pembangunan pabrik gula. Menurutnya, setiap pabrik gula memiliki kapasitas produksi 10.000 tcd hingga 20.000 tcd.
Untuk pembangunan lahan ini, pemerintah menghitung butuh dana Rp 50 triliun. Karena itu pemerintah menawarkannya kepada para investor dan Amran mengklaim sejumlah investor dalam negeri sudah mulai tertarik menanamkan investasinya. Nantinya para investor tersebut dapat bekerjasama dengan PTPN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News