Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses pembebasan lahan untuk pabrik gasifikasi batubara menjadi Dimethyl Ether (DME) hampir rampung. Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Arsal Ismail mengungkapkan, realisasi pembebasan lahan untuk pabrik DME sudah mencapai 163,87 hektar atau setara kurang lebih 99,9% dari total kebutuhan lahan 164 hektar per November 2022 ini.
Selain itu, PTBA dan Air Products & Chemicals Inc. (APCI) juga telah memulai pekerjaan coal sampling dan analisis spesifikasi batubara dengan fokus lokasi di blok Bangko Tengah A. Manajemen mencatat, sebanyak 32 titik bor telah dilakukan pada bulan November 2022 ini.
“Ini berkaitan nanti untuk memastikan spesifikasi batubara yang dihasilkan oleh IUP PTBA, ini hasilnya akan menjadi basis atau desain dari plant yang akan dibangun oleh Air Product untuk menghasilkan DME,” terang Arsal dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI pada Senin (28/11).
Baca Juga: Pemerintah Segera Rampungkan Regulasi Dukungan Insentif untuk Hilirisasi Batubara
Seperti diketahui, proyek gasifikasi batubara menjadi DME merupakan proyek energi untuk mensubstitusi LPG. Lewat proyek ini, batubara berkalori rendah, yakni sekitar 4.200 kcal/kg bakal diolah.
Proyek ini digarap PTBA bersama dengan PT Pertamina dan Air Products & Chemicals Inc. (APCI). Dalam proyek ini, PTBA bertindak sebagai pemasok batubara, APCI sebagai perusahaan pemroses alias processing company sekaligus penyedia teknologi, sementara Pertamina sebagai offtaker.
Dalam setahun, proyek gasifikasi batubara ini diproyeksi bisa memproses 6 juta metrik ton batubara menjadi 1,4 juta ton DME atau ekuivalen dengan kebutuhan 1 juta ton LPG. Total investasi proyek ini diperkirakan mencapai US$ 2,3 miliar atau setara kurang lebih Rp 33 triliun.
Baca Juga: Jalankan Proyek Gasifikasi Batubara ke DME, Ini yang Diminta MIND ID
Kajian PTBA atas hilirisasi batubara PTBA tidak berhenti pada DME. Arsal berujar, PTBA juga mengkaji potensi konversi batubara menjadi senyawa kimia lainnya.
“Di samping coal to DME, kami PTBA juga melakukan riset atau studi pendalaman untuk potensi turunnya bisnis batubara lain selain coal to DME. Jadi ada coal to olefin, coal to methanol, dll. Ini terus kami lakukan,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News