kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pembelian saham MIDI tak pengaruhi lisensi Lawson


Selasa, 07 Oktober 2014 / 20:58 WIB
Pembelian saham MIDI tak pengaruhi lisensi Lawson
ILUSTRASI. Kepala BPSDMI, Masrokhan (kiri) menjelaskan tentang PIDI 4.0?di Hannover, Jerman.


Reporter: Namira Daufina | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Rencana PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) untuk membeli 30% saham atau setara 864,7 juta saham milik PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) dari pemegang saham lainnya yakni Lawson Asia Pacific Holdings Pte. Ltd, tidak mempengaruhi posisi lisensi ritel Lawson di MIDI.

Hal ini karena urusan terkait jual-beli saham ini tidak akan mempengaruhi kinerja MIDI di masa mendatang terkait Lawson.

Direktur Keuangan PT Midi Utama Indonesia Tbk Suantopo Po mengatakan, MIDI akan tetap berjalan sebagai pemegang lisensi ritel Lawson. Hal itu disebabkan karena antara kepemilikan saham dan kepemilikan lisensi adalah dua hal yang berbeda dan berjalan masing-masing. Jual beli saham ini berada di luar wilayah operasional dan kinerja MIDI.

“PT Midi tidak ikut terlibat dalam rencana pemindahtanganan saham tersebut,” jelas Suantopo. Sehingga untuk detail dan bagaimana prosesnya, Suantopo mengaku tidak mengetahui hal ini.

Dari sisi kinerja diakui oleh Suantopo, MIDI tidak menargetkan untuk menambah gerai Lawson baru hingga akhir tahun 2014. Karena bagi MIDI saat ini, fokus utama adalah meningkatkan kinerja dan memompa pendapatan Lawson bagi keseluruhan pendapatan MIDI.

Saat ini dari komposisi pendapatan keseluruhan MIDI, gerai Alfamidi masih memegang porsi yang besar yakni sekitar 91% dari keseluruhan. “Targetnya 2014 ini sumbangan pendapatan dari Lawson akan tumbuh sekitar 3%. Tidak signifikan,” jelas Suantopo.

Untuk mencapai target itu, MIDI lebih fokus pada peningkatan kinerja daripada membuka gerai Lawson yang baru. Sebagai informasi, pendapatan MIDI bertumbuh 20% setiap tahunnya, termasuk juga tahun ini yang diharapkan pertumbuhan pendapatan minimal 20%.

Memang jika dilihat dari kinerja berdasarkan public expose MIDI beberapa waktu lalu, jumlah toko Lawson saat ini hanya sekitar 8.6% atau setara 62 gerai dari keseluruhan gerai MIDI per 2013.

Ke depannya, MIDI akan tetap berfokus pada peningkatan kinerja Lawson. “Dengan pengembangan yang fokus, Lawson akan meningkat dan mampu bersaing di pasar,” tambah Suantopo.

Selain itu, dari strategi MIDI, terlihat bahwa MIDI berusaha menghindari tumpang tindih format gerai ritel miliknya. Sehingga Lawson dan Alfaexpress pun terus dievaluasi dan diupayakan untuk berjalan di lini dan lokasi yang berbeda. Lawson pun dipusatkan hanya di Jabodetabek saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×