kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pembenahan Irigasi Bisa Dongkrak Produksi Padi 15 Juta Ton


Kamis, 04 Maret 2010 / 17:14 WIB
Pembenahan Irigasi Bisa Dongkrak Produksi Padi 15 Juta Ton


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Test Test


JAKARTA.Sebanyak 40% lahan irigasi dan bendungan yang digunakan untuk mengairi sawah rusak. Padahal, jika sistem perairan bisa dibenahi, kemampuan produksi padi nasional bisa naik sekitar 15 juta ton sekali panen.

Saat ini, luas wilayah irigasi teknis sekitar 6,5 juta ha-7 juta ha, dan yang rusak mencapai 40% nya atau sekitar 3 juta ha. Ketua Pokja Beras dan Pangan Aliansi untuk Desa Sejahtera (ADS) Witoro menghitung, jika pemerintah memperbaiki infrastruktur pengairan tersebut, maka kemampuan produksi beras bisa meningkat sekitar 15 juta ton gabah kering giling setiap kali musim panen, artinya setiap satu hektar irigasi yang dibenahi mampu mendongkrak produksi hingga 5 juta ton.

"Jadi sebenarnya, tidak usah Food Estate dibuat, benahi saja dulu sistem irigasi kita yang rusak yang jumlahnya mencapai sekitar 3 juta hektar itu, jadi produksi meningkat, kesejahteraan petani pun membaik," ungkapnya.

Saat ini kemampuan produksi beras nasional hampir menyamai kedudukan tingkat konsumsi dalam negeri yang mencapai 40 juta-50 juta ton per tahun, sedangkan stok nasional yang ada di Pemerintah hanya sekitar 1 juta-2juta ton.

Pemerintah sendiri menargetkan adanya peningkatan produk gabah kering giling tahun ini menjadi 72 ton dengan asumsi setiap hektar lahan pertahun mampu menghasilkan 6 ton sehingga surplus beras bisa menyentuh ke level 27 juta ton/tahun.

Saat ini luas total lahan sawah di Indonesia sekitar 12 juta ha. Namun, setiap tahun kecenderungannya selalu saja ada pengurangan lahan akibat perbandingan penambahan lahan dan konversi lahan yang tidak ekual. Per tahun, rata-rata konversi lahan pertanian mencapai 80.000 ha sementara penambahan lahan baru hanya 35.000 ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×