kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Pemerintah akan Bangun Infrastruktur Pipa Dumai - Sei Mangke (Dusem), Ini Urgensinya


Kamis, 20 Juni 2024 / 23:22 WIB
Pemerintah akan Bangun Infrastruktur Pipa Dumai - Sei Mangke (Dusem), Ini Urgensinya
ILUSTRASI. Pembangunan interkoneksi pipa Gresem - Kalija oleh Perusahaan Gas Negara (PGN).


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BANDUNG. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas berencana membangun infrastruktur pipa gas dari Dumai ke Sei Mangke (Dusem) agar bisa mendistribusikan gas dengan baik ke seluruh Indonesia.

Pipa transmisi Dusem semula panjangnya 428 menjadi 555 kilometer dengan sumber pendanaan dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) dengan total investasi sebesar Rp 7,8 triliun (hasil FS).

Koordiantor Perencanaan Infrastruktur Migas ESDM Sugiarto menuturkan, strategi pendekatan penyediaan infrastruktur gas bumi Indonesia terbagi menjadi Indonesia Barat dan Timur, di mana pada Indonesia bagian Barat mengandalkan konektivitas gas pipa dan Indonesia bagian Timur melalui Virtual Pipeline, menggunakan moda transportasi LNG berbasis kapal. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan faktor geografis dan kebutuhan demand antara Barat dan Timur.

Baca Juga: Menilik Peluang dan Tantangan Pengelolaan Receiving Terminal LNG di Indonesia

"Tahun kemarin kami berhasil menyelesaikan pipa Cisem I, tahun ini kami lanjutkan Cisem II tahap pembangunan Juli ini. Dusem direncanakan akan mulai konstruksi tahun depan sehingga diharapkan interkoneksi pipa transmisi dari Aceh dan Jawa Timur bisa segera direalisasikan," kata Sugiarto dalam Forum Gas Bumi, Kamis (20/6).

Sugiarto menerangkan, pembangunan pipa Dusem memiliki dasar hukum yang tercantum dalam peraturan-peraturan dan masuk dalam Proyek Strategis Nasional.  Saat ini, pihaknya sedang menyusun dokumen dan perencanaan feasility study yang telah dilakukan oleh Lemigas dan masuk ke basic design (rancangan awal) bekerja sama dengan Perguruan Tinggi, dan Detail Engineering, Procurement and Constructions yang semuanya diharapkan sampai akhir tahun ini bisa selesai.

Urgensi pembangunan pipa transmisi Dusem, kata Sugiarto, akan menjadi kunci integrasi pipa gas sepanjang Sumatera dan integrasi Sumatera-Jawa (dengan dibangunnya Cisem), menyalurkan potensi gas bumi dari WK Andaman Aceh untuk dimanfaatkan di Sumatera dan Jawa.

Baca Juga: Proyek Cisem Tuntas, Kebutuhan Gas Industri Jawa Barat Akan dipenuhi dari Jawa Timur

"Pembangunan Dusem ini sangat-sangat penting dan juga ada urgensi kenapa harus segera dibangun, pemerintah turun untuk melaksanakan proyek tersebut karena menjadi kunci integrasi pipa gas dari Sumatera sampai Jawa," kata dia.

Selain urgensi tersebut, Sugiarto memaparkan bahwa manfaat Dusem yaitu untuk mendukung harga gas yang lebih terjangkau, mengurangi subsidi LPG 3 kg sebesar Rp 420 miliar per tahun, penghematan biaya Rp 107 miliar per tahun, penghematan devisi Rp 720 miliar per tahun, hingga potensi penerimaan negara sebesar Rp 1,89 triliun per tahun dari iuran BPH migas dan Rp 12 miliar per tahun dari iuran BPH Migas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×