kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pemerintah andalkan lapangan Sukowati untuk capai lifting minyak tahun depan


Kamis, 20 September 2018 / 20:25 WIB
Pemerintah andalkan lapangan Sukowati untuk capai lifting minyak tahun depan
ILUSTRASI. SUMUR MINYAK SUKOWATI


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah sepakat target lifting minyak tahun depan mencapai 775.000 barrel oil per day (BOPD). Target yang hampir sama dengan outlook produksi minyak tahun ini.

Biarpun begitu, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar menilai pemerintah tetap harus bekerja keras untuk mencapai target tersebut. Ini karena lapangan-lapangan minyak Indonesia merupakan lapangan tua yang tiap tahun cenderung mengalami decline (penurunan produksi alami).

"Ada keinginan dari DPR agar pemerintah dalam hal ini SKK Migas bekerja lebih giat lagi untuk capai lebih dari apa yang ada sekarang," kata Arcandra, Kamis (20/9).

Untuk bisa mencapai target tersebut, Arcandra bilang pemerintah sedang mencari cara agar bisa meningkatkan produksi lapangan-lapangan migas. Salah satu yang sudah berhasil adalah Lapangan Sukowati yang dioperatori oleh PT Pertamina EP.

"Kita semua harus kerja keras agar yang 775.000 bisa tercapai. Kan ada per KKKS itu bisa ada lagi tidak ruang untik improve itu. Contoh misalnya kemarin Sukowati kan improve banyak, mungkin ada tidak Sukowati-Sukowati yang lain," imbuh Arcandra.

Walau berencana untuk meningkatkan produksi lapangan minyak, namun Arcandra menegaskan tidak akan meningkatkan lagi produksi dari Blok Cepu. Arcandra beralasan produksi Blok Cepu yang saat ini dioperatori oleh ExxonMobil itu telah mencapai puncak produksi sebesar 205.000 BOPD hingga 210.000 BOPD.

Sementara blok minyak lainnya yaitu Blok Rokanyang berpotensi menyumbang kontribusi cukup besar bagi lifting minyak Indonesia malah fiptoyeksi akan mengalami penurunan produksi tahun depan. Arcndra menyebut Chevron hanya menyanggupi produksi minyak sebesar 180.000 BOPD di tahun 2019.

"Memang dari Chevron-nya sendiri produksinya segitu. Itu natural decline, bisa ditahan tidak? Ada caranya, ya lakukan investasi, mengebor,"kata Arcandra.

Pemerintah pun berharap Chevron masih melakukan investasi pada tahun depan dengan biaya yang akan ditanggung oleh operator baru. "Nah ini tadi sedang kamj bicarakan bagaimana caranya masa transisi ini bisa kami isi dengan kegiatan'kegiatan yang bisa meningkatkan produksi, tapi biayanya misalnya ditanggung oleh kontraktor baru yg akan mengelola blok setelah diterminasi," kata Arcandra.

Sebagai catatan, lifting migas pada tahun 2019 ditargetkan hingga mencapai 1.250.000 barel setara minyak per hari. Pada tahun 2018, lifting gas bumi ditetapkan 1.200.000 barel setara minyak per hari.

Penambahan lifting gas ini,  antara lain berasal dari lapangan yang dikelola BP Tangguh, Genting Oil dan ENI yang mengelola Lapangan Jangkrik dan Merakes serta lapangan-lapangan kecil lainnya.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, proyeksi lifting gas bumi tahun 2019 terutama berasal dari 12 KKKS  yaitu BP Berau Ltd (Tangguh) sebesar 187.500 barel setara minyak per hari, Pertamina Hulu Mahakam sebesar 196.429 barel setara minyak per hari, ConocoPhillips (Grissik) Ltd sebesar 144.643 barel setara minyak per hari.

PT Pertamina EP sebesar 144.643 barel setara minyak per hari, ENI Muara Bakau 115.179 barel setara minyak per hari, JOB PN-Medco Tomori Sulawesi Ltd sebesar 53.571 barel setara minyak per hari, Premier Oil Indonesia sebesar 39.286 barel setara minyak per hari, Kangean Energi Indonesia sebesar 35.714 barel setara minyak per hari.

Selain itu, Medco E&P Natuna 29.464 barel setara minyak per hari, Petrochina Intl. Jabung Ltd 28.750 barel setara minyak per hari, Pertamina Hulu Energi WMO sebesar 23.036 barel setara minyak per hari, Vico Indonesia 10.883 barel setara minyak per hari. Ditambah produksi KKKS lainnya sebesar 240.893 barel setara minyak per hari.

Sementara itu mengenai lifting minyak bumi tahun 2019, ditargetkan lifting minyak sebesar 775.000 BOPD. Angka tersebut naik dari target pemerintah sebekumnya yang hanya menargetkan 750.000 BOPD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×