kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,36   -4,66   -0.52%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah antisipasi lonjakan harga bahan pokok


Rabu, 10 Juli 2013 / 15:54 WIB
Pemerintah antisipasi lonjakan harga bahan pokok
ILUSTRASI. Berikut ini makanan sederhana yang efektif menurunkan kolesterol jahat, tanpa obat.


Reporter: Erika Anindita | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pemerintah menjamin ketersediaan bahan-bahan pokok selama bulan Ramadan hingga Lebaran nanti dalam kondisi aman. Kepastian tersebut diungkapkan oleh Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Perekonomian RI usai rapat koordinasi para menteri di Kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (10/7) siang. "Persediaan semua bahan pokok menunjukkan neraca positif yang berarti suplainya terjaga," ujar Hatta.

Meski begitu, Hatta mengakui adanya lonjakan harga musiman yang biasa terjadi karena permintaan masyarakat yang meningkat. Hatta sendiri menggarisbawahi beberapa bahan pokok yang perlu diperhatikan karena kenaikan harganya cukup tinggi.

Pertama adalah cabai rawit, yang pada minggu kedua Juli ini harganya telah meningkat 37,01% dibanding harga terakhir Juni 2013. Kedua yakni bawang merah yang mengalami kenaikan sebesar 49,08% menjadi Rp 48.213 per kilogram (kg) kini. Tidak hanya bumbu dapur, harga daging ayam ras juga merangkak naik.

Besar presentase kenaikannya 19,08% menjadi Rp 34.493 per kg. Selain itu, telur ayam ras ikut naik sekitar 9% menjadi Rp 19.908 per kg dari harga Rp 18.211 per kg bulan Juni 2013. "Untuk cabai rawit, beras, daging sapi, kami akan berupaya menstabilkan harganya hingga turun. Setidaknya harganya tidak naik lagi," tandas Hatta.

Langkah-langkah pemerintah

Dalam kesempatan yang sama, Hatta turut menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan pemerintah untuk mengamankan bahan-bahan melalui kementerian-kementerian terkait.

Pertama, mengawal jumlah penawaran dan permintaan. Hatta bilang, khususnya untuk cabai merah, pemerintah berusaha mengisi celah sampai waktu panen bulan Agustus. "Ada 9.715 ton cabai dan 16.071 ton bawang merah yang akan diimpor selama semester II 2013.

Penyaluran akan dihentikan saat panen karena sifatnya menutup persediaan," terang Bayu Krisnamurthi, Wakil Menteri Perdagangan RI, yang juga ikut dalam rapat koordinasi siang (10/7) tadi.

Kedua, berhubungan dengan ayam ras dan telur ayam ras. Menteri Pertanian Suswono menyatakan jika kenaikan harga saat ini normal, dan sesuai siklus tahun-tahun lalu harga akan turun sekali setelah Lebaran.

Lalu terkait persediaan daging sapi, Hatta sadar rata-rata harga nasional telah mencapai Rp 94.000 per kg. Bulog, yang selama ini mengemban tugas mengurus beras saja, perlahan mulai dibebankan tugas lain termasuk ihwal daging sapi ini.

Sementara mengenai beras, yang tergolong bahan makanan pokok masyarakat Indonesia, Bulog mengklaim ada cadangan sebesar 2,961 juta ton untuk persediaan 1 tahun. "Jumlah itu merupakan angka tertinggi selama 5 tahun terakhir," ujar Hatta.

Dari segi energi, seperti telah disampaikan PT Pertamina (Persero) kemarin (9/7), stok Premium, BBM, dan minyak tanah cukup selama Ramadan hingga Lebaran nanti. Pemerintah juga menyatakan keamanan jaminan listrik dalam taraf cukup.

Tidak hanya menjamin kebutuhan dari segi produksi maupun konsumsi, pemerintah juga menyatakan kesiapannya dalam mengawal proses distribusi. "Pelabuhan-pelabuhan khusus tetap dibuka untuk pengiriman bahan pangan dan air mineral saat hari raya," tegas EE Mangindaan, Menteri Perhubungan, yang turut ikut dalam rapat koordinasi, Rabu (10/7) siang.

Hatta menjelaskan, pemerintah saat ini sedang berusaha menurunkan dwelling time (waktu singgah barang di pelabuhan), yang ditargetkan menjadi 4 hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×