kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.849   -109,00   -0,69%
  • IDX 7.424   -67,79   -0,90%
  • KOMPAS100 1.148   -11,00   -0,95%
  • LQ45 908   -12,48   -1,36%
  • ISSI 226   -0,20   -0,09%
  • IDX30 468   -7,19   -1,52%
  • IDXHIDIV20 565   -8,01   -1,40%
  • IDX80 132   -1,10   -0,83%
  • IDXV30 140   -0,55   -0,39%
  • IDXQ30 156   -2,13   -1,34%

Pemerintah belum tahu alasan penarikan mi instan


Senin, 11 Oktober 2010 / 17:17 WIB
Pemerintah belum tahu alasan penarikan mi instan
ILUSTRASI. Ilustrasi Reksadana Pendapatan


Reporter: Martina Prianti | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah mengaku belum menerima laporan soal larangan mi instan beredar di Taiwan. Namun, pemerintah berharap masalah tersebut tidak berlarut-larut.

Yang pasti, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa berharap larangan tersebut harus fair dan terbuka. "Kalau ada sesuatu disampaikan teliti bersama-sama apa masalahnya secara objektif," ucap Hatta, Senin (11/10).

Asal tahu saja, Taiwan telah menarik produk mi instan bermerk Indomie dari pasar, Jumat (8/10) pekan lalu. Penarikan itu dilakukan karena disinyalir mi instan tersebut mengandung sejumlah bahan yang dilarang. Selain di Taiwan, dua jaringan supermarket terkemuka di Hong Kong untuk sementara waktu juga tidak menjual mie instan yang populer di Indonesia itu.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) selaku produsen sudah membantah pernyataan adanya penggunaan bahan pengawat seperti yang dituduhkan. Hingga saat ini, pemerintah masih menunggu konfirmasi dari Kamar Dagang dan Industri Taiwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×