kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah cari pemasok benih kedelai besar


Selasa, 10 Oktober 2017 / 22:35 WIB
Pemerintah cari pemasok benih kedelai besar


Reporter: Abdul Basith | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID -  Persiapan benih menjadi hal yang penting untuk menopang program Kementerian Pertanian (Kemtan) yang menargetkan perluasan areal tanam kedelai seluas 500.000 hektare (ha).

Jika untuk lahan 1 ha membutuhkan benih 30 kilogram, untuk mencapai target itu, pemerintah membutuhkan sekitar 15.000 ton.

Padahal, penyediaan benih pun tak mudah dilakukan. "Kalau dilakukan secara dadakan akan susah untuk mendapatkan benih," ujar Winarno Tohir, Ketua Kontak Tani Nelayan Indonesia (KTNA) Indonesia kepada Kontan.co.id, Selasa (10/10).

Guna memenuhi kebutuhan itu, akan diambil benih yang paling dekat dengan wilayah tanam, meski ada wilayah yang tetap mengambil pasokan dari Pulau Jawa.

Harga benih pun tak murah.  Harga benih kedelai bioteknologi saat ini mencapai Rp 70.000 per kg.

Makanya, pemerintah saat ini mengembangkan program desa mandiri benih. Desa tersebut memproduksi benih kedelai lokal dengan harga jauh lebih murah sebesar Rp 15.000 per kg.

Selama ini kendala dalam penanaman kedelai adalah kandungan tanah pada lahan. Winarno bilang sebelumnya kedelai hanya dapat dilakukan di atas lahan yang sebelumnya pernah ditanami kedelai.

"Sebelumnya petani belum melakukan inokulasi pada lahan yang akan ditanami kedelai," terang Winarno.

Namun, saat ini hal tersebut dapat di atasi dengan perkembangan teknologi. Petani kedelai dapat menanam kedelai di atas lahan yang belum pernah ditanami kedelai sebelumnya. Winarno bilang saat ini sudah ada yang menjual bakteri inokulum sehingga petani lebih mudah menanam kedelai.

Benih kedelai sebelumnya memang belum menjadi daya tarik bagi perusahaan. Padahal, kedelai yang masih impor dinilai memiliki peluang. "Peluang benih kedelai besar karena masih impor," ujar Direktur Marketing dan Penjualan PT East West Seed Indonesia (Ewindo), Afrizal Gindow.

Namun, saat ini Ewindo masih belum masuk ke benih tanaman kedelai. Hal itu karena Ewindo fokus pada benih horikultura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×