Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pemerintah dan pengusaha menggelar pertemuan untuk membahas soal lelang bahan bakar nabati (BBN) untuk biodiesel. Dalam pertemuan tersebut telah disepakati formulasi harga yang akan dipakai oleh pemerintah dan produsen BBN dalam negeri.
Adapun BBN itu nantinya digunakan untuk bahan campuran solar sebesar 10%. Tujuannya supaya kandungan bahan bakar minyak (BBM) dalam solar berkurang. Namun, meski formulasinya sudah disepakati hingga kini belum juga disepakati berapa harga jual BBN yang akan dipakai.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, perwakilan PT Pertamina, dan sejumlah pengusaha.
Salah satu perwakilan pengusaha yang hadir, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan wanandi mengatakan, pemerintah dan pengusaha sepakat untuk menetapkan harga dibawah harga di pasar Singapura atau Mean of Plats Singapore (MOPS).
Namun, meski dibawah harga MOPS pemerintah masih memperhitungkan biaya angkut yang harus dikeluarkan. Sebab, jika ingin membeli dari produsen yang tersebar di beberapa daerah, mau tidak mau Pertamina harus mengeluarkan biaya pengirimannya.
“Memang ada anggaran subsidi sebesar Rp 3.000 per liter di APBN pemerintah, tapi belum pasti itu dipakai,” ujar Sofyan, Minggu (9/2) kepada KONTAN.
Sofyan juga bilang pihaknya akan kembali menggelar pertemuan untuk membahas hal tersebut. Ia berharap ada titik temu antara pengusaha dan pemerintah mengenai harga yang sama-sama tidak merugikan kedua belah pihak.
Ia paham jika keberadaan BBN bisa mendorong penghematan BBN, dan membantu perekonomian negara. Tetapi di sisi lain, pengusaha juga tidak mau rugi, dan ingin mendapatkan harga yang sesuai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News