Reporter: Syarifah Nur Aida | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Menteri Perindustrian MS Hidayat bersama Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar menggelar rapat tertutup untuk membahas permasalahan tarif terkait kelanjutan Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK CEPA) di Kementerian Perindustrian, Senin (10/3).
"Kita ingin mendapatkan perdagangan yang adil, mesti bermanfaat untuk kedua pihak, Indonesia dan Korea," ujar Lutfi.
Sektor yang tengah dirundingkan adalah adalah otomotif, besi baja, pertanian, kehutanan, perikanan dan elektronik. Ada beberapa sektor yang telah mencapai kesepakatan, namun Lutfi enggan merinci.
Meski demikian, dibanding CEPA antara Indonesia dan Jepang, Mendag bisa memastikan kerja sama kali ini akan dilakukan secara menyeluruh. "Kalau ditanya apakah lebih baik sulit dijawab, paling tidak lebih komprehensif," paparnya.
Menperin MS Hidayat menegaskan, pertemuan akan berlanjut ke perundingan ke-8 yang akan dilangsungkan di Indonesia.
Hingga saat ini, minat Korea untuk berinvestasi di bidang otomotif belum jelas. Di Indonesia, hanya 2% otomotif dari Korea, sisanya hampir 90% dikuasai Jepang. "Kita mengerti kalau Korea berpikir ulang karena investasi jepang di sini sangat dominan," papar Hidayat.
Pemerintah menargetkan, perundingan akan rampung setidaknya di pengujung Mei 2014, meski tidak ada perjanjian mengikat mengenai batas waktu perundingan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News