kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.340.000   -1.000   -0,04%
  • USD/IDR 16.712   -13,00   -0,08%
  • IDX 8.570   155,90   1,85%
  • KOMPAS100 1.188   24,76   2,13%
  • LQ45 863   17,67   2,09%
  • ISSI 300   6,15   2,09%
  • IDX30 447   6,81   1,55%
  • IDXHIDIV20 518   8,17   1,60%
  • IDX80 134   2,95   2,26%
  • IDXV30 137   1,51   1,12%
  • IDXQ30 143   2,38   1,69%

Kementerian ESDM Mengklaim Investasi Hulu Migas RI Tetap Menarik, Ini Buktinya


Senin, 24 November 2025 / 19:49 WIB
Kementerian ESDM Mengklaim Investasi Hulu Migas RI Tetap Menarik, Ini Buktinya
ILUSTRASI. Kementerian ESDM optimis minat investasi hulu migas Indonesia tetap terjaga di tengah tren global. Foto: KONTAN/Diki Mardiansyah


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan minat investasi di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) Indonesia masih terjaga di tengah tren pelemahan global.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman menyampaikan, iklim investasi hulu migas RI justru menunjukkan daya tarik tersendiri meskipun pasar global sedang lesu.

“Kalau (yang turun) itu sebenarnya global, sebenarnya kalau kita lihat sekarang malah menarik. Bukan berarti kalau global turun, kita juga turun,” ujar Laode di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (24/11/2025).

Baca Juga: BUMN Berpotensi Garap Tambang LTJ, Timah (TINS) Ungkap Kesiapan

Laode mencontohkan ketertarikan Shell Plc yang kini dikabarkan bakal kembali masuk ke Indonesia. Perusahaan energi raksasa asal Eropa itu disebut tengah membidik peluang investasi baru di hulu migas RI. Namun, Laode belum merinci blok mana yang sedang diincar Shell.

“Kita tetap ditunjukkan oleh peningkatan produksi dan banyaknya seperti Shell kan mau balik lagi, tapi itu kan infonya menyusul,” katanya.

Informasi yang dihimpun dari SKK Migas menyebut Shell tengah mempelajari sejumlah prospek migas di Sulawesi Barat, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Shell juga dikabarkan melakukan joint study dengan Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (Kufpec) untuk lima lapangan potensial.

Pernyataan Laode sekaligus merespons pandangan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri yang sebelumnya menyoroti tren penurunan investasi hulu migas secara global.

Baca Juga: BPOM Resmi Terbitkan Izin Edar Obat Generik Berbahan Dydrogesterone

Berdasarkan catatan Kontan, Simon bilang tantangan di sektor hulu semakin berat karena investasi terus menurun, sementara biaya untuk menjaga tingkat cadangan semakin tinggi. Tekanan harga minyak global juga menekan margin usaha.

Di situasi ini, Simon menilai dukungan regulasi menjadi sangat penting untuk menjaga daya tarik investasi.

“Tanpa dukungan regulasi yang kuat, daya tarik investasi akan terus melemah dan tentunya ketahanan energi akan terancam,” tegasnya.

Simon menekankan, hulu migas perlu diposisikan sebagai lokomotif transformasi energi nasional, bukan sekadar ruang revisi aturan. Pertamina memandang penguatan hulu migas krusial untuk menambah cadangan, mempercepat pencapaian swasembada energi, serta menciptakan multiplier effect bagi perekonomian.

Selanjutnya: Tumbuh 232,75% per Oktober 2025, Lini Rekayasa Topang Pertumbuhan Premi Jasindo

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Besok Selasa 25 November 2025: Cukup Signifikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×