kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.464.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.682   19,00   0,11%
  • IDX 8.650   -10,84   -0,13%
  • KOMPAS100 1.191   -1,19   -0,10%
  • LQ45 853   4,51   0,53%
  • ISSI 308   -5,08   -1,62%
  • IDX30 440   5,88   1,36%
  • IDXHIDIV20 509   7,43   1,48%
  • IDX80 133   -0,35   -0,26%
  • IDXV30 138   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 140   2,14   1,55%

Pemerintah harus fokus pemakaian energi dalam negeri untuk tekan impor


Rabu, 07 April 2021 / 15:59 WIB
Pemerintah harus fokus pemakaian energi dalam negeri untuk tekan impor
ILUSTRASI. Kebutuhan LPG Nasional: Suasana penjualan LPG di Depok, Jawa Barat,


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Rendahnya realisasi pembangunan jargas SR ini berdampak pada gas bumi yang sumbernya sangat besar di dalam negeri lebih banyak di ekspor.

Sementara untuk memenuhi kebutuhan energi di dalam negeri pemerintah lebih banyak mengadalkan LPG yang harus diimpor dan memberikan subsidi yang angkanya mencapai puluhan triliun tiap tahunnya.

Baca Juga: Tahun ini, PLN bidik konversi 1 juta kompor LPG ke kompor listrik induksi

“Bisa saja LPG tetap dijual di pasar tapi tanpa harga subsidi. Kalau itu bisa dilakukan, penghematan tersebut bisa untuk bangun infrastruktur Jargas,” katanya.

Fahmy menegaskan agar pemerintah harus menunjukkan komitmen yang tegas di bidang energi ini jangan sampai menjadi beban di masa depan dan harus fokus pada penggunaan energi dalam negeri.

“Selain gas, ada juga geothermal, dimana cadangan Indonesia terbesar kedua di dunia. Tapi letaknya yang sulit dicapai maka butuh infrastruktur yang besar juga. Pemerintah perlu menunjukkan komitmennya," tegas Fahmy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×