kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.200   -59,00   -0,36%
  • IDX 6.915   -13,08   -0,19%
  • KOMPAS100 1.006   -1,66   -0,16%
  • LQ45 770   -2,65   -0,34%
  • ISSI 227   0,04   0,02%
  • IDX30 397   -2,33   -0,58%
  • IDXHIDIV20 458   -3,82   -0,83%
  • IDX80 113   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 113   -1,15   -1,01%
  • IDXQ30 128   -0,88   -0,68%

Pemerintah Pastikan Implementasi B40 Belum akan Berjalan Tahun Ini


Minggu, 27 Maret 2022 / 14:45 WIB
Pemerintah Pastikan Implementasi B40 Belum akan Berjalan Tahun Ini
ILUSTRASI. Pekerja tengah melakukan proses loading Bio Solar. ANTARA FOTO/M N Kanwa/foc/18.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan implementasi Biodiesel 40 (B40) belum akan dilakukan pada tahun ini.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan, untuk tahun ini pemerintah bakal tetap melanjutkan kebijakan B30. "B40 secara teknis siap dilaksanakan, tinggal tunggu waktunya saja siap atau tidak kita memproduksikan lebih banyak Crude Palm Oil (CPO)," terang Arifin di Yogyakarta, Kamis (24/3).

Arifin melanjutkan, untuk saat ini pun pemerintah memilih untuk menjaga stabilitas terlebih dahulu. Kenaikan harga CPO yang terjadi saat ini juga dipengaruhi tingginya harga minyak lain di pasar dunia. Kenaikan harga komoditas minyak lainnya membuat CPO dipilih menjadi alternatif.

Baca Juga: Program Mandatori Biodesel Sudah Menunjukkan Perkembangan Menjanjikan

Arifin memastikan, pemerintah terus berupaya mencari solusi untuk menjaga gap harga antara harga CPO dengan harga biodiesel. Menurutnya, nilai ekonomi dari implementasi B30 pada tahun 2021 mencapai lebih dari US$ 4 miliar. Implementasi B30 juga sukses menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) hingga 25 juta CO2e.

Arifin memastikan, ke depannya implementasi biodiesel tak akan berhenti di B30. Pemerintah kini masih melakukan kajian komprehensif meliputi kajian tekno-ekonomi, kerangka regulasi, fasilitas insentif, infrastruktur, penetapan standar kualitas produk, serta pengembangan industri pendukung.

"Sampai mungkin kita bisa bikin B100 supaya gak lagi bakar fosil untuk kita punya transportasi," pungkas Arifin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×