Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Setelah sempat terhambat kegiatannya sejak 12 Januari silam, ekspor mineral olahan tanpa pemurnian (konsentrat) tampaknya akan dapat segera digelar. Sebab, pemerintah merilis Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 12 Tahun 2014 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertambangan yang Dikenakan Bea Keluar.
Dalam beleid anyar tersebut ditetapkan 100 jenis nilai HPE dari enam komoditas konsentrat. Keenam komoditas yang dimaksud yaitu, tembaga, bijih besi, pasir besi, seng, timbal, dan mangan.
Beleid ini ditandatangani Bachrul Chairi, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan pada Senin (24/2) lalu. HPE yang diatur dalam Permendag itu berlaku mulai 1 Maret hingga 31 Maret 2013.
Sebelumnya, Bachrul Chairi mengatakan, HPE akan menjadi dasar penghitungan pungutan bea keluar dengan besaran tarif yang telah diatur sebelumnya. Di mana, pada 2014 ini tarif bea ekspor untuk komoditas tembaga mencapai 25%, sedangkan lima komoditas lain sebesar 20%.
Adapun besaran HPE yang diatur dalam peraturan tersebut yaitu, konsentrat tembaga sebesar US$ 1.429,34 per ton hingga US$ 2.378,24 per ton, konsentrat besi hetamit sebesar US$ 85,71 per ton hingga US$ 94 per ton, konsentrat besi laterit sebesar US$ 18,22 per ton hingga US$ 82,22 per ton, konsentrat mangan US$ 166,31 per ton hingga US$ 217,22 per ton.
Kemudian, HPE konsentrat timbal mencapai US$ 701,45 per ton hingga US$ 1.058,33 per ton, konsentrat seng sebesar US$ 423,75 per ton hingga US$ 545,98 per ton, konsentrat pasir besi (ilmenite) sebesar US$ 280 per ton hingga US$ 560 per ton, serta konsentrat pasir besi (titanium) sebesar US$ 285,2 per ton hingga US$ 570,4 per ton. Kisaran harga HPE tersebut tergantung dengan besaran kadar mineral yang terkandung dalam konsentrat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
