kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah targetkan ekspor ikan capai US$ 3,21 miliar


Minggu, 24 April 2011 / 16:16 WIB
Pemerintah targetkan ekspor ikan capai US$ 3,21 miliar
ILUSTRASI. Sekolah mulai dibuka, ini Protokol kesehatan sekolah di zona hijau di Jawa Barat. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Bambang Rakhmanto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah menargetkan nilai ekspor ikan keluar negeri naik tahun ini. Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan nilainya bisa mencapai US$ 3,21 miliar dari US$ 2,89 miliar tahun lalu.

Sementara dari segi volume, Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Kementerian Kelautan dan Perikanan Viktor Nikijuluw mengatakan kemungkinan tidak berubah banyak. Dia memperkirakan, volume ikan mencapai 1,15 juta ton dari 1,1 juta ton tahun lalu.

Rincianya, sebanyak 152.000 ton udang, kemudian tuna, cakalang dan tongkol yang totalnya mencapai 123.000 ton. Terakhir adalah rumput laut yang mencapai 130.000 ton.“Harga udang diperkirakan akan mencapai rata-rata US$6,8 per kilogram sehingga nilai ekspor udang sekitar US$ 1,03 miliar atau setara dengan 30,12% dari total ekspor,” ucapnya, Minggu (24/4).

Viktor memprediksi target tersebut dapat tercapai jika rata-rata ekspor udang mencapai US$ 7,1 per kilogram. “ Apa bila itu tercapai maka target ekspor Indonesia akan terlampaui mencapai US$ 3,5 miliyar karena udang hingga saat ini tetap menjadi primadona ekspor,” tegasnya.

Viktor mengatakan tujuan ekspor akan diarahkan ke pasar Timur Tengah karena di sana pasar alternatif untuk udang dan tuna. “Permintaan kedua komoditas dan produk ini sangat propektif di Timur Tengah dan negara-negara Arab. Selama ini kami mengirimnya ke China, Jepang, dan Amerika,” pungkasnya.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia Thomas Darmawan melihat target itu realistis dapat dicapai. “Proyeksi itu dapat tercapai dengan catatan suku bunga dalam negeri dapat diturunkan, kredit yang mudah, serta kelancaran mengurus izin, dan meminimalkan tindakan pencurian ikan,” ungkapnya.

Selain masalah tersebut, kendala lainnya adalah yang menyebabkan rendahnya ekspor ikan dari Indonesia meningkatnya konsumsi domestik untuk memakan ikan. “Hingga saat ini konsumsi dalam negeri meningkat tinggi disebabkan banyak orang yang beralih dari daging ke ikan. Oleh sebab itu produksi ikan dalam negeri harus didorong terus agar memenuhi pasar dalam negeri dan luar negeri,” akunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×