Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menandatangani kontrak pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga (jargas) tahap II tahun 2021 pada Senin (15/3) Rp 137,13 miliar. Sebelumnya, pada pekan lalu pemerintah juga telah menandatangani kontrak tahap I dengan nilai Rp 467,78 miliar.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Noor Arifin Muhammad, mengungkapkan, kontrak tahap II digunakan untuk membangun 15.440 sambungan rumah (SR).
Rinciannya, untuk pembangunan jargas di Kabupaten Karawang dan Kabupaten Subang sebanyak 8.541 sambungan rumah (SR) senilai Rp 66,283 miliar dan jargas di Kabupaten Banyuasin sebanyak 6.899 SR senilai Rp 70,85 miliar.
Arifin menambahkan para Pejabat Pembuat Komitmen (P2K) diharapkan menjaga sisi teknis, administratif, etis atau integritas dalam setiap kegiatan, termasuk pembangunan jargas.
Baca Juga: Alokasi gas tersedia, BPH Migas optimistis proyek pipa Cirebon-Semarang terlaksana
"Dengan penandatanganan kontrak tahap II ini, berarti tinggal kontrak tahap III yang belum diteken. Kontrak tahap III terdiri dari 3 paket yaitu Kabupaten Wajo dan Kabupaten Banggai, Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Lamongan, serta Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang," jelas Arifin dalam keterangan resmi, Kamis (18/3).
Kontrak pembangunan jargas tahap I telah ditandatangani pada Rabu (10/3), dilakukan senilai Rp 467,791 miliar. Kontrak yang ditandatangani pada tahap I berjumlah 5 paket dengan jumlah sambungan rumah sebanyak 60.875 SR. Total SR yang akan dibangun tahun 2021 sebanyak 120.776 SR di 21 kabupaten/kota.
Program jargas telah dilaksanakan Kementerian ESDM melalui Ditjen Migas sejak tahun 2009 dan sampai dengan saat ini total telah terpasang 535.555 SR. Target pembangunan Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga berdasarkan RPJMN sebesar 4 juta SR pada tahun 2024.
"Jargas yang dibangun pada tahun ini seharusnya dilaksanakan pada tahun 2020, namun anggarannya direalokasi untuk penanganan Covid-19," pungkas Arifin.
Selanjutnya: Alokasi gas tersedia, BPH Migas optimistis proyek pipa Cirebon-Semarang terlaksana
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News