kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.344   -87,00   -0,53%
  • IDX 7.174   31,13   0,44%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 816   3,34   0,41%
  • ISSI 225   1,43   0,64%
  • IDX30 426   2,51   0,59%
  • IDXHIDIV20 506   2,94   0,58%
  • IDX80 118   0,54   0,46%
  • IDXV30 120   0,81   0,68%
  • IDXQ30 140   0,62   0,44%

Pemilu 2014, swasta akan menahan laju investasi


Senin, 28 Oktober 2013 / 13:58 WIB
Pemilu 2014, swasta akan menahan laju investasi
ILUSTRASI. Dari 4.500 Kampus di Indonesia hanya 27 Terakreditasi Unggul BAN-PT, Cek Infonya Ini.


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Investor swasta diperkirakan bakal mengerem investasinya pada tahun depan, menyusul diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu). Guna menopang target investasi, BUMN harus harus mengeluarkan belanja modal lebih tinggi.

Sekretaris Komite Ekonomi Nasional (KEN), Aviliani menjelaskan, swasta akan memilih berhati-hati dalam menjalankan bisnisnya tahun depan. "Untuk itu, kita berharap MP3EI tahun depan bisa berjalan, meski saat ini belum ada 20%. Karena 2014 nanti kecenderungan swasta atau investor mengerem. Artinya, BUMN harus keluarkan capex lebih tinggi," kata Aviliani, di Jakarta, Senin (28/10).

Selain kecenderungan mengerem investasi pada masa pemilu, para investor swasta juga masih akan memilih wait and see siapa Presiden yang terpilih mendatang. Biasanya, kata dia, investor swasta lebih takut kepada presiden baru ketimbang yang incumbent.

"Kalau presidennya baru, swasta cenderung takut, daripada yang perpanjangan. Karena mereka belum tahu kebijakan ekonomi seperti apa yang akan diambil," pungkasnya.

Menurutnya, kecenderungan ini perlu menjadi perhatian BUMN, termasuk PLN. Hal itu terkait penyediaan listrik yang semakin tinggi seiring kenaikan kebutuhan akibat pertumbuhan berbagai sektor perekonomian.

"Saya tahu, PLN butuh investasi tinggi tapi terbatas dana. BMPK (batas maksimum pemberian kredit) di bank-bank juga terbatas," sebutnya.

Salah satu alternatif pendanaan investasi PLN, menurutnya Bank Indonesia bisa mengeluarkan kebijakan untuk membeli tak hanya obligasi pemerintah, namun juga korporasinya. Dengan begitu, diharapkan percepatan investasi bisa mengejar kebutuhan masyarakat.(Estu Suryowati/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×