Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar game di Indonesia diproyeksikan bisa mencapai pendapatan hingga sebesar US$ 367 juta tahun ini. Bersumber dari Statista, hal ini diperkirakan juga akan menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR 2024-2029) sebesar 8,45%, sehingga menghasilkan proyeksi volume pasar sebesar US$ 550 juta pada tahun 2029 mendatang.
Bukan tanpa alasan, dalam hal basis pengguna, pasar game di Indonesia diperkirakan juga akan mencapai 102,4 juta pengguna pada tahun 2029. Tingkat penetrasi pengguna diproyeksikan sebesar 30,8% pada tahun 2024 dan diperkirakan meningkat menjadi 35,3% pada tahun 2029.
Pasar game di Indonesia saat ini dinilai tengah mengalami lonjakan popularitas terutama dalam basis game seluler, dengan semakin banyaknya pengembang lokal yang menciptakan game inovatif dan relevan dengan budaya.
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Ketua penyelenggara Piala Presiden Esports (PPE) 2023 lalu sekaligus CEO Kincir, Rangga Danu Prasetyo yang mengatakan perkembangan industri game sudah terlihat dari 2021.
“Kilas balik ke 2021, saat itu Indonesia peringkat 17 esports market revenue dunia. Kemudian di tahun 2022, Indonesia berada di posisi 1 esports market revenue di Asia Tenggara dan posisi 3 di Asia. Kita juga berada di posisi 5 pro player aktif di Asia Pasific dengan number of users di 18,4 juta dengan user penetration di 5,2% itu di tahun 2023 dan tahun 2027 ekspektasinya mencapai di 6,2%,” kata Rangga kepada Kontan.co.id, Kamis (14/03).
Baca Juga: XL Axiata (EXCL) Ungkap Trafik Permintaan Paket Internet Gim Terus Meningkat
Pasar Indonesia dalam industri game menjadi tulang punggung industri e-sports makin berkembang di Indonesia. Namun, yang perlu jadi pemikiran selanjutnya adalah bagaimana pasar ini juga bisa berperan dalam industri gim lokal.
“Saya rasa, pemerintah lewat perpres gim pun melihat potensi besar ini. Oleh karenanya, perpres gim ini diharapkan mampu berkontribusi dalam Program Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional,” tambahnya.
dia menambahkan, sama seperti olahraga non-elektronik lainnya berkarier di bidang e-sports sangat menjanjikan. Karena menurutnya, peluang karir pun tidak melulu harus menjadi atlet esports.
“Ekosistem esports yang begitu berkembang juga membuka peluang karier yang lebih luas lagi. Industri ini perlu melibatkan banyak sekali talenta muda, para pekerja kreatif; mulai dari broadcaster, host, caster, animator, developer, dan masih banyak lagi,” tambahnya.
Baca Juga: Acer Indonesia Ungkap Bisnis Laptop Gaming Kian Menantang Tahun Ini
Di sisi lain, terkait potensi industri game yang tentunya juga akan mendorong berkembangnya esport nasional, Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan industri ini memang mempunyai perputaran uang cukup tinggi, terlebih ketika pandemi yang kenaikannya bisa dua kali lipat.
“Indonesia menjadi pasar yang potensial untuk mengembangkan game atau lebih tepatnya menjadi pangsa pasar game global. Sayangnya, potensi tersebut masih dinikmati oleh developer ataupun publisher game luar,” ungkapnya kepada Kontan beberapa waktu lalu.
Pelaku usaha di industri game lokal menurutnya belum bisa melakukan dobrakan secara optimal. Seakan kalah dengan pengembangan game dari luar yang memang sangat ekspansif.
Untuk memperkuat basis game dalam negeri menurutnya pemerintah juga harus memberikan perhatian kepada komunitas-komunitas game yang ada di Indonesia.
“Ini sangat penting sekali dalam pengembangan game. Keberlangsungan game akan terjamin selama komunitas ini tetap berjalan. Bahkan ada fanbase untuk klub e-sport. Nah, membentuk komunitas ini yang jadi ganjalan game lokal kita kalah bersaing,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News