kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan Garuda Indonesia (GIAA) anjlok 33% terdampak wabah virus corona


Rabu, 22 April 2020 / 16:04 WIB
Pendapatan Garuda Indonesia (GIAA) anjlok 33% terdampak wabah virus corona
ILUSTRASI. Imbas Covid-19, Pendapatan Garuda Indonesia (GIAA) Anjlok 33%. REUTERS/Regis Duvignau


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

"Beberapa pendapat ahli memperkirakan situasi pandemi (COVID -19) akan berakhir paling cepat pada akhir Mei dan paling lambat pada akhir Juli 2020. Hal ini akan membuat industri penerbangan menjadi semakin terpuruk dikarenakan bulan Mei-Juni seharusnya merupakan high season bagi industri penerbangan dikarenakan adanya Hari Raya Idul Fitri dan juga libur sekolah," bunyi keterbukaan informasi tersebut.

Baca Juga: Stafsus Presiden Belva Devara mundur, undangan debat terbuka berakhir

Garuda juga memprediksi tak akan ada penerbangan haji di tahun 2020 ini, mengingat otoritas Arab Saudi masih menutup perjalanan Umroh hingga saat ini.

Padahal pada Januari 2020 lalu, pemerintah sudah menetapkan Guruda Indonesia, bersama dengan 3 maskapai lainnya yakni Saudi Arabia Airlines, Citilink, dan Flynas sebagai operator penerbangan jamaah haji Indonesia tahun 2020.

Sebagai perbandingan, mengacu laporan keuangan kuartal I-2019, total pendapatan Garuda mencapai US$ 1,099 miliar atau setara dengan Rp 16,49 triliun (asumsi kurs Rp 15.000/USD), dari periode yang sama tahun 2018 yakni US$ 983 juta atau Rp 14,75 triliun.

Adapun laba bersih US$ 20,48 juta atau Rp 307 miliar, dari sebelumnya rugi bersih US$ 65,34 juta. Jika terjadi penurunan 33% pendapatan, maka estimasi pendapatan GIAA pada 3 bulan pertama tahun ini bisa sekitar US$ 736 juta atau setara Rp 11 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×