Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 2,73 kali lipat atau naik 173% menjadi Rp1,92 triliun pada tahun buku 2024, dibandingkan tahun 2023 yang senilai Rp702 miliar.
Kinerja ini juga tercermin dari EBITDA yang tercatat positif sebesar Rp71,6 miliar.
Direktur Keuangan PYFA Yenfrino Gunadi menyampaikan pencapaian PYFA pada 2024 salah satunya didorong oleh ekspansi bisnis jasa Contract Development and Manufacturing Organization (CDMO) farmasi dan suplemen.
Baca Juga: Tingkatkan Kinerja, Pyridam Farma (PYFA) Genjot Ekspansi dan Inovasi
Kemudian didukung pula oleh peningkatan distribusi produk melalui lini brand PYFAHEALTH dan PYFABEAUTY, serta akuisisi 100% saham Probiotec Ltd – perusahaan farmasi asal Australia.
Akuisisi tersebut bertujuan untuk memperluas jaringan distribusi global dan memperkaya portfolio produk farmasi.
“Strategi akuisisi tersebut menjadi salah satu kunci yang mendorong lonjakan pendapatan PYFA yang naik 173% atau hampir 2,5 kali pada periode yang sama,” ujar Yenfrino, dalam siaran pers, Senin (28/4).
Menghadapi tahun 2025, PYFA akan fokus pada integrasi Probiotec, efisiensi operasional, dan penguatan posisi pasar di asia pasifik.
PYFA pun menargetkan pertumbuhan pendapatan mencapai Rp 2,5 triliun di tahun 2025.
Adapun, strategi ini akan dicapai dari integrasi penuh dengan Probiotec Australia, ekspansi pasar kesehatan dan kecantikan melalui brand PYFAHEALTH dan PYFABEAUTY yang
akan merambah pasar asia pasifik, dan inovasi pengembangan obat melalui R&D berbasis Artificial Intelligence (AI) dengan XtalPi, perusahaan teknologi global yang sukses bekerjasama dengan perusahaan farmasi dunia seperti Eli Lilly Co. dan Merck.
Selanjutnya: Penyaluran KUR Ditargetkan Rp 300 Triliun, Jamkrida Bali Nilai Bisa Jadi Peluang
Menarik Dibaca: Tren Kejahatan Siber 2025: Email Phising Berkeliaran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News