Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
HRUM juga akan mengoptimalkan penggunaan aset-aset operasional yang ada. Harapannya, perusahaan dapat meningkatkan pendapatan dari segmen bisnis sewa.
Pada kuartal tiga lalu, segmen bisnis tersebut mencetak pendapatan senilai US$ 11,19 juta atau turun tipis 0,08% (yoy).
Baca Juga: Analis: Prospek saham batubara tidak terpengaruh rencana perpanjangan PKP2B
Lebih lanjut, pekerjaan rumah HRUM sebenarnya cukup pelik. Tak hanya berurusan dengan perbaikan laporan keuangan, emiten ini mesti memperbaiki lagi capaian produksi batubaranya.
Sampai kuartal tiga lalu, volume produksi batubara HRUM tercatat sebesar 2,7 juta ton atau mengalami penurunan 8,6% (yoy). Hasil tersebut juga masih jauh dari target awal HRUM yang akan memproduksi 5 juta ton batubara di tahun 2019.
Ray bilang, pihaknya masih berusaha meningkatkan produksi batubara agar sesuai dengan walaupun harga komoditas tersebut masih melandai.
Baca Juga: Kementerian ESDM diam-diam memuluskan perpanjangan kontrak petambang batubara kakap
Ia juga yakin, perlambatan produksi tidak akan mempengaruhi kuota domestik market obligation (DMO) perusahaan di tahun ini.
“Kami telah mencadangkan estimasi biaya DMO dalam upaya untuk memenuhi kewajiban tersebut sesuai peraturan yang berlaku,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News