kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pendapatan turun di kuartal III 2019, ini strategi Harum Energy (HRUM)


Minggu, 24 November 2019 / 13:17 WIB
Pendapatan turun di kuartal III 2019, ini strategi Harum Energy (HRUM)
ILUSTRASI. pt Harum Energy energi tbk HRUM


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja perusahaan tambang batubara PT Harum Energy Tbk (HRUM),  terbilang lesu hingga kuartal tiga kemarin. Emiten anggota indeks Kompas100 ini, berupaya mencari cara agar kinerja keuangan dan operasionalnya membaik.

Mengutip laporan keuangan, pendapatan HRUM turun 14,02% (yoy) dari US$ 232,96 juta di kuartal III-2018 menjadi US$ 200,28 juta di kuartal III-2019. Laba bersih perusahaan juga merosot 29,43% (yoy) dari US$ 22,73 juta di kuartal III-2018 menjadi US$ 16,04 juta di kuartal III-2019.

Baca Juga: Pemerintah menurunkan PPh badan produsen batubara dari 45% menjadi 25%

Direktur Utama HRUM Ray Antonio Gunara menyampaikan, penurunan harga batubara cukup memukul kinerja HRUM hingga bulan September lalu.

Makanya, perusahaan akan terus menjalankan strategi efisiensi produksi dengan mengendalikan biaya operasional. “Ini dilakukan untuk mengurangi dampak harga jual yang lebih rendah,” kata dia, Kamis (21/11).

Upaya efisiensi sebenarnya sudah membuahkan hasil. Ini terlihat dari nilai beban pokok penjualan HRUM yang berkurang 6,68% (yoy) menjadi US$ 147,89 juta di kuartal tiga lalu. Di samping itu, beban penjualan HRUM juga menyusut 25,46% (yoy) menjadi US$ 11,27 juta ton.

HRUM juga masih akan memacu pendapatan ekspor. Sebab, Ray menilai kondisi pasar batubara global sebenarnya masih stabil meski terjadi penurunan harga. Alhasil, potensi permintaan batubara yang tinggi dari negara-negara lain masih terbuka.

Baca Juga: PTBA dan PLN bidik tambang PKP2B

Sekadar catatan, pendapatan ekspor HRUM anjlok 14,72% (yoy) menjadi US$ 189,09 juta pada kuartal tiga lalu.

Ray menyebut, sejauh ini negara yang menjadi tujuan ekspor batubara HRUM meliputi China, India, Bangladesh, Thailand, Korea Selatan, Taiwan, dan Jepang.

HRUM juga akan mengoptimalkan penggunaan aset-aset operasional yang ada. Harapannya, perusahaan dapat meningkatkan pendapatan dari segmen bisnis sewa.

Pada kuartal tiga lalu, segmen bisnis tersebut mencetak pendapatan senilai US$ 11,19 juta atau turun tipis 0,08% (yoy).

Baca Juga: Analis: Prospek saham batubara tidak terpengaruh rencana perpanjangan PKP2B

Lebih lanjut, pekerjaan rumah HRUM sebenarnya cukup pelik. Tak hanya berurusan dengan perbaikan laporan keuangan, emiten ini mesti memperbaiki lagi capaian produksi batubaranya.

Sampai kuartal tiga lalu, volume produksi batubara HRUM tercatat sebesar 2,7 juta ton atau mengalami penurunan 8,6% (yoy). Hasil tersebut juga masih jauh dari target awal HRUM yang akan memproduksi 5 juta ton batubara di tahun 2019.

Ray bilang, pihaknya masih berusaha meningkatkan produksi batubara agar sesuai dengan walaupun harga komoditas tersebut masih melandai.

Baca Juga: Kementerian ESDM diam-diam memuluskan perpanjangan kontrak petambang batubara kakap

Ia juga yakin, perlambatan produksi tidak akan mempengaruhi kuota domestik market obligation (DMO) perusahaan di tahun ini.

“Kami telah mencadangkan estimasi biaya DMO dalam upaya untuk memenuhi kewajiban tersebut sesuai peraturan yang berlaku,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×