kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pendapatan unit properti Surya Semesta Internusa (SSIA) tumbuh 20% di kuartal I-2020


Kamis, 18 Juni 2020 / 16:21 WIB
Pendapatan unit properti Surya Semesta Internusa (SSIA) tumbuh 20% di kuartal I-2020
ILUSTRASI. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA). Dok PT NUSA RAYA CIPTA Tbk


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Kuartal I 2020 unit properti PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) yang terdiri dari pendapatan kawasan industri, biaya pemeliharaan dan sewa komersil berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 86,9 miliar, meningkat 20% dari Rp 72,4 miliar pada Q1-2019.

Erlin Budiman, Investor Relations SSIA menjelaskan, unit bisnis properti, yang sebagian besar merupakan kontribusi dari penjualan tanah kawasan Industri, mengalami tantangan dengan keterlambatan dalam keputusan investasi karena kebijakan lockdown di beberapa negara dan masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dinyatakan oleh pemerintah sejak Maret 2020 dan diperkirakan hingga akhir Mei 2020.

Baca Juga: Surya Semesta Internusa (SSIA) catat kinerja positif di kuartal I

Menurutnya, pemerintah akan mulai melonggarkan pembatasan secara bertahap melalui pembukaan parsial kota-kota besar di Indonesia pada bulan Juni-Juli 2020. Ia berharap untuk mendapatkan komitmen penjualan tanah hingga jangka waktu akhir Q3-2020.

"Kami sudah ada Marketing Sales lahan industri sebesar 2.9 hektar dengan nilai sebesar Rp 56 miliar, sementara permintaan lahan untuk saat ini sekitar 45 hektar," ujar Erlin kepada Kontan.co.id, Kamis (18/6).

Erlin menyebut, pihaknya masih keep in touch dengan penyewa potensial melalui pertemuan online. Tahun lalu juga pihaknya rajin melakukan roadshow ke Korea, China dan Jepang. "Jadi kita banyak mendapatkan leads dan saat ini kami berusaha maintain kontak tersebut," katanya.

Untuk unit bisnis kawasan industri, PT Suryacipta Swadaya, yang merupakan bisnis utama perusahaan, membukukan pendapatan sebesar Rp 70,8 miliar, meningkat sebesar 30,4% dari pendapatan 1Q19 sebesar Rp54,3 miliar. Peningkatan ini terutama dari pembukuan penjualan lahan 0,7 hektar sebesar Rp 13,4 miliar. "Perusahaan berharap dapat mencapai marketing sales 8-10 hektar pada periode FY20," katanya.

Baca Juga: Pemegang saham mayoritas Bumi Serpong Damai (BSDE) ambil bagian private placement

Selain itu, untuk mempercepat pengembangan proyek Subang Smart & Sustainable Industrial City, perusahaan berhasil mengakuisisi total 1.211 hektar lahan pada Q1-2020. SSIA menargetkan untuk memulai groundbreaking di Subang pada bulan September 2020 dan akan menandakan dimulainya kegiatan pre-marketing. Perusahaan mengharapkan untuk memperoleh komitmen untuk proyek ini pada 2021.

SLP Karawang, di bawah PT SLP SURYA TICON INTERNUSA, per 31 Maret 2020, memiliki properti yang dapat disewakan seluas 128.566 m² atau 80,2% dari total lahan yang tersedia (160.255 m²), dengan occupancy rate pada Q1-2020 sekitar
87%.

Sebelumnya, pada 4 Desember 2019 SLP meresmikan Blok C fase kelima membangun 1 Built To Suit dan 5 unit Retail Warehouse dengan total luas area bangunan mencapai 51.330 m² yang dibangun di area seluas 53.744 m². Pada tahun 2017, SSIA telah memperluas pergudangan di Makassar, Sulawesi dan Banjarmasin, Kalimantan dengan total NLA mencapai 20.000 m².

Erlin memaparkan, SSIA akan membukukan penjualan 80 hektar tanah aset real estat dari fase-4 di Suryacipta City of Industry, Karawang pada Q3-2020. Sementara itu pendapatan konstruksi diperkirakan akan lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan FY19 sebesar Rp 2,6 triliun. Secara keseluruhan, perusahaan memperkirakan pendapatan pada FY20 akan turun sekitar 13%.

Baca Juga: Sejumlah emiten kantongi prospek negatif dari Pefindo, begini pendapat analis

Erlin memaparkan, untuk bisnis konstruksi menghadapi sedikit penurunan akibat situasi COVID?19 ini. Hal tersebut terutama disebabkan oleh penurunan kegiatan dalam proyek yang sedang berjalan karena pemilik proyek tidak dapat menjual properti mereka dan/atau mereka perlu menjaga likuiditas selama situasi ini. Ia memperkirakan sekitar 30% dari proyek kami yang ada, telah melambat, sementara 70% sisanya masih aktif.

SSIA juga berhasil memperoleh kontrak baru sebesar Rp 415,3 miliar pada Q1?2020, namun SSIA memperkirakan bahwa untuk sisa tahun ini, tidak akan ada tambahan kontrak baru yang signifikan di pasar karena bisnis properti akan membutuhkan waktu untuk kembali normal. Oleh karena itu, pihaknya telah merevisi target untuk kontrak baru FY20 akan sama dibandingkan dengan kontrak baru FY19 sebesar Rp2 triliun.

PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA), unit konstruksi SSIA, pada kuartal I-2020 juga mencatat pendapatan sebesar Rp 653,4 miliar (termasuk di dalamnya proyek dalam grup SSIA). Pendapatan ini meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada Q1-2019 sebesar 11,7% dari Rp 585,0 miliar. Perusahaan juga berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 28,0 miliar dari Januari-Maret 2020, turun 4,4% dari laba bersih Q1 2019 sebesar Rp 29,4 miliar.

NRCA, pada kuartal I-2020 juga berhasil membukukan kontrak baru senilai Rp 415,3 miliar, 60,6% lebih rendah dari kontrak baru yang dicapai pada Q1-2019 sebesar Rp 1.05 triliun. Proyek utama yang diperoleh pada Q1-2020 adalah Lampung City Mall, Lampung; Ext North Wing Ayana Resort, Jimbaran; Mega Surya Mas Ext. Sby, Sidoarjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×