kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Penerimaan cukai berkurang dari minuman beralkohol


Rabu, 15 April 2015 / 20:52 WIB
Penerimaan cukai berkurang dari minuman beralkohol
ILUSTRASI. Simak jadwal terbaru KRL Solo-Jogja, Sabtu 4 November & Minggu, 5 November 2023


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Setiap beleid yang dikeluarkan pemerintah mempunyai dampak luas dari berbagai sisi. Begitu pula halnya dengan kebijakan teranyar yang mengatur penjualan minuman beralkohol di minimarket. Kebijakan ini akan berpengaruh terhadap penerimaan negara khususnya cukai.

Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Heru Pambudi mengatakan pemberlakuan pengendalian penjualan minuman beralkohol pasti akan berdampak ke penerimaan cukai.

Menurutnya, tujuan dari pengenaan cukai adalah untuk membatasi, dan mengendalikan pembelian minuman beralkohol. Hanya saja, kebijakan tersebut berdampak pada penurunan penerimaan negara.

"Karena marketnya lewat distribusi ritel seperti minimarket," ujar Heru, Rabu (15/4).

Mengenai seberapa besar dampaknya terhadap penerimaan, Heru belum bisa memberikan jawaban. Dampaknya baru bisa dilihat pada triwulan II secara keseluruhan karena penerapannya sendiri baru dilakukan pada April 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×