kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Pengamat IPB: Harga beras yang stabil saat ini tak gambarkan kondisi sesungguhnya


Minggu, 17 November 2019 / 22:10 WIB
Pengamat IPB: Harga beras yang stabil saat ini tak gambarkan kondisi sesungguhnya
ILUSTRASI. Produksi Beras ----- Pedagang menata beras dagangannya di pasar Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (25/10). Dengan metode hitungan baru, hingga akhir tahun ini, Badan Pusat Statistik mencatat produksi beras dalam negeri surplus sebesar 2,85 juta ton.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

Pasalnya, bila beras disimpan, Bulog akan menggelontorkan beras sehingga membuat harga kembali turun.

Meski faktor tersebut menahan kenaikan harga beras, Dwi juga mengatakan kondisi di lapangan tidak mendukung faktor tersebut. Apalagi, menurut Dwi, terjadi penurunan produksi beras sebanyak 2 juta ton di tahun ini.

Baca Juga: Antisipasi kenaikan harga pangan jelang Natal dan Tahun Baru, ini saran Ikappi

Dwi mengatakan, penurunan produksi tersebut diakibatkan bergesernya musim tanam selama 1 bulan, yang berdampak pada petani yang akhirnya menanam padi-palawija dibandingkan padi-padi.

"Di musim tanam pertama, hujan tidak turun, luas panen padi menurun cukup besar. Penurunan luas panen itu mengakibatkan produksi itu turun dibandingkan tahun lalu," terang Dwi.

Lebih lanjut Dwi menerangkan, bila stok beras di dalam negeri benar-benar sedikit, maka harga beras bisa melonjak tinggi.

Baca Juga: Harga pangan berpotensi meroket di akhir tahun, begini persiapan pemerintah

Dwi memperkirakan, tahun ini tidak akan ada surplus beras. Ditambah, beras Bulog bisa digunakan untuk operasi pasar sebesar 1,5 juta hingga 2 juta ton.

Padahal, kebutuhan beras per bulan bisa mencapai 2,5 juta ton. "Kita akan bergantung pada produksi di Januari dan Februari tahun depan," ujar Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×