kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,19   -7,17   -0.77%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengembang Properti Menunggu Realisasi Konkret Pembangunan IKN Nusantara


Selasa, 07 Juni 2022 / 16:52 WIB
Pengembang Properti Menunggu Realisasi Konkret Pembangunan IKN Nusantara
ILUSTRASI. Pengembang properti masih menunggu realisasi konkret pembangunan IKN Nusantara.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Real Estate Indonesia (REI) menilai, ekspansi bisnis properti di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan suatu keniscayaan bagi para pengembang properti Indonesia. Walau begitu, hal tersebut sangat bergantung pada perkembangan proyek IKN itu sendiri, baik dalam hal implementasi regulasi maupun pembangunan infrastruktur dasar.

Sebagai informasi, terdapat beberapa pengembang besar yang sudah memiliki proyek properti di kawasan Kalimantan. Misalnya, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) yang mengembangkan kawasan Borneo Bay City Balikpapan dan Bukit Mediterania Samarinda.

Lalu, ada PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang memiliki proyek CitraLand City Samarinda, CitraGrand Senyiur Samarinda, CitraGrand City Samarinda, Citra Bukit Indah Balikpapan, dan Citra City Balikpapan di Kalimantan Timur. CTRA juga punya proyek di Kalimantan Selatan yakni CitraGarden Banjarmasin, CitraLand Banjarmasin, dan CitraMitra City Banjarbaru.

Sinarmas Land juga memiliki proyek properti di Kalimantan yakni berupa sejumlah residensial dan fasilitas komersial di Balikpapan. Lippo Group juga menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di IKN Nusantara melalui pembangunan rumah sakit dan fasilitas pendidikan.

Baca Juga: Kepala Otorita IKN : Ibu Kota Nusantara Bakal Terapkan Energi Hijau

Wakil Ketua Umum Asosiasi Real Estate Indonesia Hari Ganie mengatakan, beberapa pengembang besar memang telah memiliki lahan di Kalimantan jauh sebelum proyek IKN Nusantara diumumkan. Pengembang tersebut tentu telah melihat bahwa pasar properti di daerah Kalimantan Timur, khususnya Balikpapan dan Samarinda cukup menjanjikan.

“Tanpa ada IKN pun para pengembang tetap menjalankan proyek di landbank-nya sendiri dan disesuaikan dengan keahliannya masing-masing,” kata Hari, Senin (6/6).

Lantas, ketika proyek IKN Nusantara diluncurkan, para pengembang melakukan beberapa perubahan pada masterplan yang dimilikinya untuk pengembangan properti di Kalimantan. Hal ini sebagai langkah antisipasi apabila perusahaan properti tersebut mendapatkan limpahan dari proyek IKN Nusantara, atau bahkan terlibat langsung di kawasan tersebut.

Untuk saat ini, REI menilai bahwa para pengembang masih menunggu atau wait and see sebelum mengambil langkah ekspansi bisnis di IKN Nusantara. Sebab, ada banyak hal yang jadi pertimbangan pengembang untuk menjalankan proyek properti di calon ibu kota baru tersebut.

Pemerintah sebagai penanggung jawab utama proyek IKN Nusantara pun harus memastikan realisasi dari implementasi regulasi pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur, termasuk kepastian pembangunan fisik di IKN yang bersifat dasar seperti infrastruktur jalan raya, istana, gedung perkantoran, dan perumahan untuk aparatur sipil negara (ASN).

“Kalau regulasi sudah lengkap dan pembangunan infrastruktur dasar sudah berjalan, ini menambah keyakinan bagi pihak swasta termasuk pengembang properti untuk ikut berinvestasi di IKN,” imbuh Hari.

Baca Juga: Agung Podomoro Land (APLN) Fokus Optimalkan Proyek Properti di Kalimantan Timur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×