kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengguna BlackBerry ternyata malas unduh aplikasi


Rabu, 14 Maret 2012 / 12:33 WIB
Pengguna BlackBerry ternyata malas unduh aplikasi
ILUSTRASI. Ada beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan sebelum mendapat vaksin Covid-19. ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Meski sangat populer di Indonesia, BlackBerry masih banyak digunakan untuk keperluan chatting dan mengakses media sosial. Penggunanya BlackBerry ternyata tidak suka mengunduh (install) aplikasi berguna lainnya. Hal ini disampaikan oleh Made Wiryana, Anggota Dewan Pembina Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI).

"Kalau dulu, pemakai BlackBerry mengunduh banyak aplikasi. Sekarang, orang pakai BlackBerry hanya untuk BBM (BlackBerry Messenger) saja," kata Made selepas jumpa pers Indonesia Open Source Award (IOSA) 2012 di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Selasa (13/3).

Made bilang, pengembang aplikasi mobile untuk ponsel cerdas (smartphone) dan tablet, lebih senang memilih platform aplikasi Android ketimbang BlackBerry.

"Artinya, penetrasi pasar BlackBerry di Indonesia hanya menarik bagi RIM. Bagi penjual aplikasi, sudah tidak menarik lagi karena pasarnya digeser Android," kata Made.

Apalagi, untuk mendapatkan pengguna aplikasi dari pelanggan BlackBerry, pengembang aplikasi mesti membayar "sign" dari RIM. Hal ini cukup merepotkan, sebab harus mengurus kunci aplikasi jika mengembangkan aplikasi untuk platform BlackBerry.

"Berbeda dengan ponsel Android, tidak perlu mengurus kunci platform atau bayar apa pun. Tinggal buat aplikasi lalu dipasarkan," terang Made.

Bahkan, kata pengajar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi dari Universitas Gunadarma ini, banyak mahasiswanya belajar mengembangkan aplikasi untuk platform Android ketimbang BlackBerry ataupun Apple. (Reza Wahyudi/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×