Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pengusaha menyambut baik upaya pemerintah untuk menurunkan tarif tol guna meningkatkan bisnis logistik.
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman mengapresiasi langkah pemerintah tersebut. "Yang pasti ini akan berdampak sangat positif," ungkap dia saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (22/3).
Salah satu hal positifnya adalah mengurangi kerusakan jalan yang ada di jalur pantai utara Jawa (Pantura). Sebab, nantinya pasti banyak truk-truk yang akan beralih dari jalur biasa ke jalur tol, karena jalan biasa tidak dibangun sekuat jalan tol.
Ia pun mengaku, masih banyak truk-truk yang lewat jalur biasa di Pantura lantaran tarif tol Cipali yang terbilang mahal. Pun juga penurunan tarif itu akan membantu pemerintah dalam hal pemanfaatan infrastruktur.
"Karena seperti diketahui saat ini kanĀ pembangunan infrastruktur di mana-mana termasuk jalan tol. Jangan sampai ketika infrastruktur sudah jadi tidak ada yang lewatin karena tarif yang mahal, kasian investornya," tambah Kyatmaja.
Ia pun menghitung-hitung dengan tarif yang sekarang, untuk kendaraan golongan IV dan V ini sekitar Rp 2.000 per km. Maka, tarif yang diperlukan dari Jakarta-Surabaya biasanya bisa lebih dari Rp 1 juta.
"Masa biaya ongkosnya lebih mahal daripada biaya solar, ini kan lucu. Seharusnya kan lebih murah dari biaya bahan bakar," tegasnya. Padahal, di daerah-daerah kehadiran truk-truk itu sangat diharapkan.
Sehingga dengan turunnya tarif tol diharapkan makin banyak pengusaha logistik yang menggunakan tol karena waktu tempuh akan lebih cepat. Hal senada juga diungkapkan, Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia Zaldy Ilham Masita. "Saya rasa sangat tepat apalagi untuk jalur-jalur yang memang diprioritaskan untuk logistik seperti Tol Cikampek, Tangerang, JORR," jelasnya.
Bahkan, menurutnya seharusnya tarif mobil penumpang bisa lebih mahal daripada angkutan barang seperti truk sehingga mengurangi juga kepadatan mobil penumpang di jalur tersebut. Meski begitu baik Kyatmaja dan Zaldi pihaknya masih belum bisa menghitung penurunan biaya operasional yang akan dialami jika tarif tol turun.
"Masih belum bisa dipastikan berapa persen karena biaya transportasi cukup kompleks," tanda Kyatmaja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News